Medication Adherence: Sebuah Konsep, Fakta, dan Realita

Setiawan, Eko (2014) Medication Adherence: Sebuah Konsep, Fakta, dan Realita. Rasional , 11 (4). ISSN 1411 - 8742

[thumbnail of Setiawan_Medication Adherence_2014.pdf]
Preview
PDF
Setiawan_Medication Adherence_2014.pdf

Download (138kB) | Preview

Abstract

Selama sekian dekade, dunia kesehatan memberikan fokus perhatian lebih pada usaha untuk optimalisasi outcome klinis, khususnya penemuan obat baru yang lebih efektif untuk penyakit tertentu.1,2 Terdapat sebuah faktor penting yang menghubungkan antara ketercapaian hasil yang diinginkan dan pemberian terapi, khususnya dengan obat, yaitu adherence (gambar 1). Ironisnya, faktor penghubung yang memiliki peran penting tersebut belum optimal teridentifikasi oleh tenaga kesehatan.4 Sebaik dan seampuh apapun obat, jika tidak digunakan secara tepat sesuai dengan indikasi maka tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, dan, bahkan meningkatkan risiko yang tidak diinginkan, misalnya: kematian.5,6 Artikel ini akan memaparkan tentang medication adherence menjadi 3 bagian. Pada bagian pertama akan memaparkan konsep medication adherence yang meliputi pengertian dan dimensi yang berkontribusi terhadap medication adherence. Keterkaitan antara medication adherence dan konsep patient-centered cares juga akan diulas pada bagian ini. Pada bagian kedua, fakta tentang medication adherence yang meliputi angka kejadian dan konsekuensi dari medication non-adherence, baik konsekuensi klinis dan konsekuensi terkait beban biaya pengobatan, akan dipaparkan dengan mengambil contoh penyakit dislipidemia. Dislipidemia digunakan sebagai contoh pendekatan besarnya frekuensi dan konsekuensi dari medication nonadherence dalam artikel ini dengan mempertimbangkan tingginya beban negara akibat penyakit jantung dan pembuluh darah7 dan dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko yang dominan memicu terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.8,9 Perilaku non-adherence pada obat untuk indikasi dislipidemia mimiliki risiko meningkatkan angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Ulasan tentang frekuensi dan konsekuensi perilaku non-adherence terhadap pengobatan untuk faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah yang lain, seperti: hipertensi10-12 dan diabetes mellitus13,14, dapat ditemukan di artikel lain. Pada bagian terakhir, penulis akan memaparkan realita dibalik fenomena yang tertangkap mata tentang medication nonadherence, khususnya untuk setting masyarakat Indonesia.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 06 Nov 2014 04:06
Last Modified: 18 Apr 2023 06:57
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/21348

Actions (login required)

View Item View Item