Irawati, Sylvi (2013) Penggunaan Statin Sampai Mencapai Target Kolesterol Tertentu: Apakah Masih Relevan? Rasional , 11 (3). ISSN 1411 - 8742
Preview |
PDF
Irawati_Penggunaan Statin_2013.pdf Download (146kB) | Preview |
Abstract
Baru-baru ini, pada bulan November 2013, American College of Cardiology/ American Heart Association (ACC/AHA) meluncurkan pedoman terbaru mengenai pengobatan kolesterol untuk mengurangi risiko kardiovaskular aterosklerotik pada orang dewasa. Yang termasuk penyakit kardiovaskular aterosklerotik antara lain: sindroma koroner akut, riwayat infark miokard, angina stabil atau tidak stabil, revaskularisasi koroner atau arteri lainnya, stroke, transient ischemic attack (TIA), atau penyakit arteri perifer akibat aterosklerosis.1 Berbeda dengan pedomanpedoman terapi sebelumnya,2,3 pedoman ini tidak merekomendasikan nilai target tertentu yang harus dicapai dalam pengobatan kolesterol menggunakan statin, padahal penetapan nilai kolesterol LDL (<100 mg/dL atau <70 mg/dL) sebagai target terapi penyakit kardiovaskular telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun.1 Terdapat 3 faktor yang menyebabkan perubahan tersebut, antara lain: 1) belum ditemukannya penelitian yang khusus mengidentifikasi atau membandingkan nilai target LDL kolesterol tertentu dalam memperbaiki outcome penyakit kardiovaskular, 2) tidak diketahui seberapa besar tambahan manfaat penurunan risiko kardiovaskular bila target kolesterol diturunkan lebih rendah daripada nilai target lainnya, dan 3) penelitian yang ada belum mempertimbangkan risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki yang bisa saja terjadi akibat penggunaan lebih banyak obat untuk mencapai nilai target kolesterol tertentu. 1 Berdasarkan ketiga faktor tersebut, tidak ada rekomendasi yang dibuat terkait dengan nilai target kolesterol tertentu. Rekomendasi yang ada adalah untuk pencegahan sekunder, dianjurkan menggunakan statin intensitas tinggi pada pasien berusia 75 tahun dengan penyakit kardiovaskular aterosklerotik; statin intensitas sedang bisa digunakan bila ada kontraindikasi atau risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki. Untuk pencegahan primer, direkomendasikan menggunakan statin intensitas tinggi pada individu dewasa berusia 21 tahun dan kolesterol LDL-nya 190 mg/ dL; statin intensitas sedang dianjurkan untuk pasien diabetes berusia 40-75 tahun dan kolesterol LDL 70-189 mg/dL. Statin intensitas tinggi sampai sedang direkomendasikan untuk pencegahan primer pada individu berusia 40- 75 tahun dengan risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik 10 tahun mendatang 7,5%, meskipun tidak menderita diabetes ataupun penyakit kardiovaskular aterosklerotik lainnya. Terapi statin berdasarkan intensitasnya diberikan pada Tabel 1.1 Untuk penerapan di Indonesia, masih diperlukan penelitian untuk melihat apakah dosis statin yang digunakan saat ini sudah cukup efektif atau memang perlu mencapai dosis setinggi pada terapi intensitas tinggi mengingat risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki dari statin juga meningkat pada dosis yang semakin tinggi.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy |
Depositing User: | Eko Setiawan 194014 |
Date Deposited: | 06 Nov 2014 05:04 |
Last Modified: | 06 Nov 2014 05:04 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/21350 |
Actions (login required)
View Item |