Kian, Ek (1997) Studi Pengaruh Resiko, Pengambilan Usaha, Deviden Dan Aliran Kas Terhadap Harga Saham Pada Industri Kimia Farmasi yang Go Public Di PT. Bursa Efek Jakarta tahun 1994 - 1995. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
M_2436_Abstrak.pdf Download (123kB) | Preview |
Abstract
Pertumbuhan perekonomian Indonesia yang kurang lebih 7% per tahun dan kebijakan pengembangan pasar modal dan kebijakan-kebijakan baru dalam pembatasan kredit usaha, mendorong dunia usaha untuk memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pembiayaan usahanya, hal ini terbukti dari penurunan nilai transaksi pada industri perbankan dan kenaikan pada transaksi di pasar modal, sehingga peran bursa efek sebagai alternatif pembiayaan dunia usaha meningkat, hal ini menyebabkan saham menarik untuk diteliti. Industri yang dipilih untuk diteliti adalah industri kimia farmasi, hal ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk, perubahan pola hidup dan meningkatnya penghasilan per kapita yang ditargetkan menjadi US$ 1000 pada tahuu 2000, tentu merupakan potensi bagi industri kimia farmasi. Dengan asumsi rasio konsumsi obat terhadap pendapatan per kapita Indonesia yang 0,8% tidak berubah drastis maka konsumsi obat per kapita berkisar antara US$ 9 sampai US$ 10. Secara menyeluruh bisnis kesehatan di Indonesia menurut World Development Report mencapai US$ 2, 1 miliar tahun 1990 sehingga pengeluaran per kapita bidang kesehatan secara menyeluruh mencapai US$ 12 dan khusus konsumsi obat per kapita sebesar US$5. lndustri farmasi nasional yang terdiri dari 259 produsen farmasi memperebutkan omzet sekitar Rp 1,5 triliun ternyata mengalami pertumbuhan rata-rata antara 17%-20% per tahun selama 1 dekade terakhir. Bersamaan itu pula terjadi pergeseran drastis dalam hal penguasaan pasar. Komposisi konsentrasi pasar di atas tidak terlepas dari gelombang konglomerasi, restrukturisasi, dan konsolidasi, dimana selama 5 tahun berlangsung 21 merger dan akuisisi, baik skala domestik maupun skala global yang terkait dan multi nasionalnya sehingga komposisi farmasi sekarang adalah 86,6% swasta nasional, 12,2% patungan dengan multi nasional dan 1.2% berstatus BUMN. Perdagangan bebas era WTO dalam aspek penegakan TRIPS untuk jangka panjang merupakan tantangan bagi produsen farmasi domestik, sehingga bisa mengancam porsi swasta nasional sekarang. Ini tidak terlepas dari masalah hak paten farmasi yang selama ini banyak dipegang oleh produsen nasional, sebagai langkah antisipasi hagi sebagian produsen nasional adalah memfokuskan pada produk OTC (obat bebas) sedangkan pasaran obat resep akan tetap didominasi oleh perusahaan patungan MNC. Mengingat kemampuan R&D dan hak paten penemuan obat baru yang praktis nihil di Indonesia dan masih sangat tergantung kepada produk multi nasional. Secara menyeluruh survey PDBI menyimpulkan bahwa omzet industri farmasi nasional tahun 1993 sudah mencapai Rp 1,5 triliun atau naik 19,6% dari tahun 1992 yang mencapa1 Rp 1,2 triliun dan Rp 1,1 triliun tahun 1991. Sementara perkiraan GP Farmasi menyebutkan omzet industri farmasi nasional berkisar US$ 900 juta atau sekitar 1,8 triliun dengan tingkat pertumbuhan kurang lebih 17%-20% per tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh risiko, tingkat pengembalian usaha, dividen, dan aliran kas terhadap harga saham, dimana risiko diukur dari tuas keuangan, tingkat pengembalian usaha diukur dari EPS dan ROE, dividen diukur dari DPS, dan aliran kas diukur dari aliran kas dari kegiatan operasional harlan usaha. Jenis karya tulis ini adalah argumentasi, dengan jenis penelitiannya adalah konklusif eksperimentaJ, dengan pengambilan sampel, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel, simple random sampling, dimana dari populasi yang ada, diambil beberapa sampel secara acak, dan sampel-sampel ini dapat mewakili karakteristik dari populasi. Metode penelitian adalah menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan mengutamakan uji hipotesisnya adalah uji t dua arah dan uji F. Periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah periode tahunan, yaitu tahun 1994 dan tahun 1995. Obyek penelitian adalah industri farmasi yang telah go public di PT Bursa Efek Jakarta pada tahun 1994 dan tahun 1995. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa untuk uji t, tuas keuangan., EPS, ROE. dan DPS ternyata secara signifikan mempengaruhi harga saham sedangkan aliran kas ternyata tidak terbukti secara signifikan mempengaruhi harga saham, meskipun demikian dari uji F, untuk melihat pengaruh ke-5 faktor tersebut secara bersama-sama terhadap harga saham, ternyata terbukti secara signifikan.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Management |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 20 Nov 2014 07:38 |
Last Modified: | 20 Nov 2014 07:40 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/21537 |
Actions (login required)
View Item |