Penetapan Materialitas Dan Resiko Audit Dalam Menunjang Pelaksanaan Audit Sediaan Dan Pergudangan Terhadap Kewajaran Laporan Keuangan Pada PT. SDML Di Surabaya

Julianto, Stefanus (1997) Penetapan Materialitas Dan Resiko Audit Dalam Menunjang Pelaksanaan Audit Sediaan Dan Pergudangan Terhadap Kewajaran Laporan Keuangan Pada PT. SDML Di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_983_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_983_Abstrak.pdf

Download (109kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153863

Abstract

Sejalan dengan makin pentingnya informasi akuntansi yang bermutu dan dapat dipercaya bagi badan usaha pada umumnya, maka PT.SDML sebagai suatu badan usaha yang mempunyai tujuan utama adalah untuk tetap survive dan berusaha memaksimalkan labanya juga dituntut untuk turut menyajikan laporan keuangannya dengan benar. Kedua tujuan utama tersebut semakin menambah kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh pihak manajemen badan usaha karena kedua tujuan tersebut tidak selalu sejalan dalam praktiknya. Oleh karena itu informasi yang relevan dan tepat dalam pengambilan putusan oleh manajemen sangatlah dibutuhkan. PT.SDML adalah badan usaha manufaktur yang memproduksi produk obat-obatan dan kosmetika. Nilai dan jumlah sediaan yang terdapat dalam badan usaha sangat besar dan material. Karena badan usaha memproduksi obat-obatan dan kosmetika maka sebagian besar bahan bakunya bersifat kimia yang sangat sensitif terhadap faktor lingkungan dan cuaca. Selain itu beberapa bahan baku tersebut memiliki batas kadaluarsa pendek dan mudah rusak. Badan usaha sering mengalami selisih stock opname baik pada sediaan bahan baku maupun sediaan barang jadi. Dalam proses produksinya kerusakan pemakaian bahan baku adalah sebesar 2%. Seringkali selisih stock opname dan kerusakan pemakaian bahan baku menjadi material dengan kompleksnya badan usaha. Hal ini menyebabkan nilai yang disajikan dalam akun sediaan menjadi terlalu tinggi (over estimate), oleh karena itu dipandang perlu untuk melakukan audit atas nilai sediaan. Pembahasan tentang audit atas siklus sediaan dan pergudangan yang ditunjang dengan penetapan materialitas dan risiko audit adalah untuk menilai kewajaran penyajian nilai sediaan pada laporan keuangan badan usaha tahun 1997. Dalam melaksanakan program audit atas siklus sediaan dan pergudangan pertama-tama yang dilakukan adalah menganalisa struktur pengendalian internal dalam badan usaha, setelah itu menetapkan tingkat materialitas dan risiko audit. Struktur pengendalian internal badan usaha sangat penting untuk dianalisa terlebih dahulu karena berguna untuk menentukan luas pemeriksaan atau pengujian serta prosedur-prosedur pemeriksaan yang dilaksanakan. Tujuan penetapan materialitas adalah untuk membantu dalam merencanakan pengumpulan bahan bukti yang cukup. Penetapan nilai materialitas didasarkan pada dasar laba sebelum pajak karena pemakai laporan keuangan sangat berkepentingan terhadap nilai tersebut dan dapat digunakan untuk meramalkan arus kas di masa yang akan datang. Penentuan risiko audit dengan model risiko audit yang dipengaruhi oleh risiko bawaan, risiko pengendalian, risiko audit yang dapat diterima akan menghasilkan suatu risiko penemuan yang direncanakan oleh auditor. Penerapan prosedur audit atas siklus sediaan dan pergudangan meliputi langkah-langkah antara lain: pengujian atas akuntansi biaya, pengamatan perhitungan fisik, serta audit atas harga dan kompilasi. Dari prosedur-prosedur yang telah dilakukan secara berurutan tersebut, diperoleh suatu hasil yaitu terdapat selisih stock atas sediaan bahan baku dan barang jadi. Selisih ini tidak disesuaikan oleh badan usaha. Selain itu badan usaha juga tidak memperhitungkan biaya kerusakan pemakaian bahan baku kedalam beban pokok penjualan, sehingga akibatnya adalah laba yang diakui oleh badan usaha menjadi terlalu tinggi. Dari hasil penetapan materialitas, diketahui bahwa nilai selisih stock dan biaya kerusakan pemakaian bahan baku melewati batas materialitas, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai sediaan yang tercantum dalam laporan keuangan badan usaha adalah terlalu tinggi, oleh karenanya diperlukan penyesuaian. Untuk masa yang akan datang sebaiknya badan usaha melakukan penyesuaian atas nilai sediaan yang rusak dan memperhitungkan biaya kerusakan pemakaian bahan baku ke beban pokok penjualan serta mencegah adanya salah saji yang melebihi nilai material serta meningkatkan pengendalian internal sehingga nilai sediaan yang disajikan dalam laporan keuangan adalah wajar.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 02 Dec 2014 06:54
Last Modified: 02 Dec 2014 06:54
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/21636

Actions (login required)

View Item View Item