Hubungan Antara Kepemimpinan Spiritual Dengan Pertumbuhan Gereja Secara Berkualitas

Sekarwati, Caroline (2003) Hubungan Antara Kepemimpinan Spiritual Dengan Pertumbuhan Gereja Secara Berkualitas. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of IN_503_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
IN_503_Abstrak.pdf

Download (85kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148849

Abstract

Pertumbuhan gereja merupakan kebutuhan bagi kehidupan rohani jemaat saat ini. Pertumbuhan gereja dapat berupa pertumbuhan kuantitas dan kualitas. Menurut Schwarz (1996) pertumbuhan gereja secara berkualitas ditandai dengan aspek-aspek sebagai berikut gereja yang melakukan pemberdayaan, berorientasi pada talenta, antusias, merniliki struktur yang tepat guna, membangkitkan inspirasi, memiliki kelompok kecil, melakukan penginjilan, memiliki hubungan yang penuh kasih. Pertumbuhan gereja secara berkualitas dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan. Dalam penelitian ini akan diungkap kepernimpinan spiritual. kepemimpinan spiritual (Fairholm, 1996) ditandai dengan aspek-aspek morality, stewardship, dan community. Tujuan adalah untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan spiritual dengan pertumbuhan gereja yang berkualitas. Penelitian ini dilaksanakan di gereja X Surabaya. Subyek penelitian 120 pekerja gereja (pelayan Tuhan) terdiri dari 60 folltimer (bekelja penuh waktu) dan 60 non folltimer (bekelja hanya separuh waktu atau saat ada acara yang insidentil). Data dikumpulkan melalui angket, Angket pertumbuhan gereja diisi oleh subjek penelitian untuk menilai aspek pertumbuhan gereja secara berkualitas. Angket kepemimpinan spiritual diisi oleh subjek penelitian untuk menilai pemimpin yang paling senior (gembala sidang) dalam mengungkap variabel kepemimpinan spiritua. Data dianalisis dengan teknik korelasi product moment, regresi, dan t-test. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil yang mendukung hipotesis yang diajukan yaitu "Ada hubungan yang sangat signiflkan antara kepemimpinan spiritual dengan pertumbuhan gereja X ( dibuktikan dengan nilai r = 0,782 dan p<0,0001)." Pengujian terhadap masing-masing aspek kepemimpinan spiritual (morality, stewardship, dan community) menunjukkan adanya hubungan yang sangat signiflkan terhadap pertumbuhan gereja yang berkualitas. Jika dilihat dari dua kelompok responden (kelompokfolltimer dan kelompok nonfulltimer) dalam menilai kapasitas kepernimpinan spiritual dan tingkat pertumbuhan gereja, maka diperoleh hasil bahwa ada perbedaan yang cukup signiflkan antara dua kelompok responden dalam menilai kepemimpinan spiritual (t-test = -2,460 dan p < 0.05). Sedangkan Pada pertumbuhan gereja diperoleh hasil, bahwa ada perbedaan yang cukup signiflkan antara dua kelompok responden dalam menilai tingkat pertumbuhan gereja (t-test = -2,084 dan p < 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas pernimpin gereja X tergolong mampu untuk memberikan nilai-nilai rohani pada setiap jemaatnya, dan memiliki jiwa untuk melayani orang lain, serta selalu memberikan motivasi pada anggotanya agar dapat merealisasikan visi gereja secara bersama-sama. Oleh karena itu saran pada pihak pemimpin untuk dapat mempertahankan kapasitas kepemimpinan dan meningkatkan peretumbuhan gereja secara berkualitas.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 19 Jan 2015 04:51
Last Modified: 19 Jan 2015 04:51
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/21922

Actions (login required)

View Item View Item