Nangoi, George Eduard (1995) Penerapan Pengujian Substantif dalam Rangka Menentukan Nilai Sediaan yang Wajar pada Laporan Keuangan PT. X di Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_419_Abstrak.pdf Download (84kB) | Preview |
Abstract
Harta mil ik badan usaha ada berbagai macam, salah satu diantaranya yang mendapat perhatian cukup penting adalah sediaan. Hal ini disebabkan sediaan merupakan harta lancar yang jumlahnya material, sensitif terhadap perubahan harga, pencur ian, kerusakan dan merupakan unsur yang dinamis karena sediaan secara kontinyu diperoleh, diproses untuk kemudian dijual. Untuk itu badan usaha perlu mengadakan pengendalian interna1 terhadap harta mi1iknya. Karena pengenda1ian internal yang terdapat pada badan usaha merupakan faktor yang menentukan dapat dipercaya tidaknya suatu laporan keuangan yang dihasi1kan o1eh badan usaha. Sa1ah satu cara yang di tempuh badan usaha ada lah dengan me1akukan pengujian substantif yang diharapkan dapat mengevaluasi kewajaran penyaJlan pada laporan keuangan. Sehingga pemakai 1aporan keuangan dapat terhindar dari kerugian yang diakibatkan kesalahan penyajian informasi mengenai potensi pihak manajemen badan usaha. Pengujian substantif dapat dilakukan pada semua elemen dineraca pada skripsi ini pengunan substantif dibatasi pada sediaan khususnya sediaan barang jadi. Masalah lain yang relevan tetapi tidak dibahas adalah penentuan harga pokok yang nantinya akan berpengaruh pada laporan laba rugi badan usaha. Badan usaha yang menjadi obyek penelitian adalah badan uasaha agro industri tembakau yang bergerak sebagai pemasok tembakau bagi pabrik rokok baik yang berada didalam maupun di luar negeri. Masalah yang dihadapi badan usaha adalah adanya selisih antara fisik dengan catatan menurut kartu. Hal ini terjadi karena penyusutan pada sediaan yang tidak habis terjual dalam satu periode akuntansi . Sediaan tembakau yang ada sangat dipengaruhi oleh iklim. Selisih tersebut juga terjadi karena adanya pengambi Ian contoh tembakau untuk pabrik rokok yang tidak menggunakan formulir sehingga kelemahan ini dapat dimanfaatkan oleh petugas gudang. Perlakuan akuntansi terhadap masalah tersebut adalah kerugiaan akibat penyusutan dibebankan keharga pokok penjualan sedangkan untuk contoh dibebankan sebagai biaya penjualan. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan dalam melakukan pengujian substantif adalah: rekonsiliasi, verifikasi eksistensi, verifikasi pemilikan, verifikasi pisah batas, verifikasi penyajian dalam neraca. Setelah melakukan pengujian substantif terhadap sediaan barang jadi maka penyajiaan sediaan barang jadi yang terdapat pada catatan atas laporan keuangan adalah wajar.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengujian Substantif |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 04 Feb 2015 08:59 |
Last Modified: | 04 Feb 2015 08:59 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/22280 |
Actions (login required)
View Item |