Christina, Lucya (2000) Perbedaan Kemampuan Hubungan Interpersonal Ditinjau dari Penggolongan Kelas Berdasarkan Prestasi. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
ED_70_Abstrak.pdf Download (82kB) | Preview |
Abstract
Ada beberapa sekolah yang menempatkan siswanya ke dalam kelas berdasarkan prestasi akademik yang dicapai siswanya. Siswa yang memiliki prestasi akademik yang baik disebut dengan siswa kelas pilihan, sedangkan siswa yang memiliki prestasi akademik cukup dan rendah disebut dengan siswa kelas normal. Sisi positifnya adalah siswa·siswa dari kedua kelas dapat mengikuti pelajamn sesuai dengan kemampuannya. Sisi negatifnya adalah siswa kelas pilihan jarang bergaul dengan siswa kelas normal. Karena mereka merasa bahwa siswa kelas normal tidak memiliki kemampuan yang sama, demikian pula sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan hubungan interpersonal antar siswa menjadi rendah. Dengan latar belakang tersebut peneliti ingin mengetahui perbedaan kemampuan hubungan interpersonal ditinjau dari penggolongan kelas berdasarkan prestasi dengan mengendalikan konsep diri akademik maupun tanpa mengendalikan kensep diri akademik. Subjek penelitian adalah siswa kelas 111 SMU "X" di Malang. Dengan pemilihan kelas III S·l mewakili kelas pilihan dan kelas Ill S-4 mewakili kelas normal. Metode pengambilan data dengan angket dan diperlengkap dengan metode sosiometri. Hasil yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan metode anakova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan hubungan interpersonal antara kelas pilihan dengan kelas normal, dengan mengendalikan konsep diri akademik (F==O,OOO dan p=·0,986) maupun tanpa mengendalikan konsep diri akadernik (F=0,06l dan p=0,802 ). Sebanyak 52% siswa rnemiliki konsep diri akademik pada kategori tinggi dan sebanyak 64% siswa memiliki kemampuan hubungan interpersonal berada pada kategori tinggi. Hal tersebut disebabkan karena kebiasaan yang diajarkan oleh keluarga dibawa siswa ke dalam pergaulan dengan teman sebaya, ditambah lagi dengan iklim kelas yang berbeda untuk masing-masing kelas menambah rasa kebersamaan. Sedangkan untuk konsep diri akademik, siswa kelas normal memiliki konsep diri akademik yang lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas pilihan. Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan keadaan tersebut, yaitu tenaga pengajanya tidak membedakan dalam mengajar kelas pilihan maupun kelas normal, tenaga pengajamya tidak memberikan labellabel yang dapat mcnjatuhkan kepercayaan diri terhadap kemampuannya dan siswa kelas normal menikmati pelajaran yang diberikan tanpa rasa akan dikalahkan.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 05 Feb 2015 03:47 |
Last Modified: | 05 Feb 2015 03:48 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/22298 |
Actions (login required)
View Item |