Penerapan Non Financial Performance Measures sebagai Tolok Ukur Kinerja bagi Manajemen dalam Rangka Penilaian Kinerja pada Divisi Vernishing PT. X di Surabaya

Shita, Dian Ika (1995) Penerapan Non Financial Performance Measures sebagai Tolok Ukur Kinerja bagi Manajemen dalam Rangka Penilaian Kinerja pada Divisi Vernishing PT. X di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_453_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_453_Abstrak.pdf

Download (660kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/131826

Abstract

Keberbasilan kinerja badan usaha selama ini selalu diukur dcngan tolot ukur financial tepati tingkat-tingkat penjualan, dan sebagainya. Denpn makin meningkatnya penainpn dan bervariasinya produk yang ditawarkan kepada konsumen, Sehingga pengetahuan konsumen akan akan produk makin tinggi, dan faktor haraga bukan lagi merupakan faktor tunggal yang dipertimbangkan dalam keputusan konsumen untuk membeli. Banyak Faktor di luar financial juga turut mengambil bagian seperti mutu produk dan sebagainya. Bila bila badan usaha hanya menggunakan faktor financial sebagai satu-satunya tolok ukur untuk mengevaluasi keberbasilan kinerjanya tidak akan mendapatkan hasil evaluasi yang lengkap dan tepat Bila ditinjau dari dalam badan usaba, faktor-faktor non-financial lebih bersifat operasional seperti permintaan mutu yang baik atas produk. Berarti badan usaha harus memperhatikan mutu dari output dan proses yang dilakukannya. Oleh karenanya penilaian kinerja badan usaha dilandaskan peda kedua bentuk laporan ini akan menghasilkan suatu informasi yang smlpUIDa bagi manajemm dalem penilaian kiDerja. Kanm laporanjlnanciol memberikan pmbanm keberbasiJan yang diraih oleh baden usaha dalam jangka pendek. Sedanghn laporan 1tOit-jinancla1 yang benifilt operasional akan memberikan informasi atas keberhasilan proses, yang tidak dapat terdeteksi secara 1anpmg melalui laporanjlnanciol. Penilaian kinerja dmpn tolak ukur 1tOit-jinancla1 lllei'Up8kan penilaian kinerja atas troughput time dan mutu. Troughtime adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi behan baku menjadi barang jadi. Mutu merupakan tingkat kesesuaian antara produk dengan keinginan konsumen. Usaha selanjutnya adalah bagaimana mencapai dan mempertahankan tingkat mutu melalui pengendalian mutu. Tingkat ideal dari kinerja mutu adalah tingkat zero defect. Dalam usaha mencapai zero defect, badan usaha juga harus memperhatikan throughput time dan pengendalian terhadap kinerja mesin. Tujuan pengukuran adalah untuk memantau terjadi tidaknya proses yang bersifat continuous improvement pada tiga area tadi. Analisis penerapan non-financial di1akukan pada divisi Vernishing PT "X", yang merupakan pabrik penghasil kemasan kotak dan berlokasi di Surabaya yang selama ini menggunakan informasi financial untuk meni1ai keberhasilan kinerjanya yaitu menggunakan tolok ukur marjin kontribusi. Melalui skripsi yang ditulis, dilalrukan evaluasi kinerja divisi vemishing untuk tahun 1994 mengenai throughput time, mutu dan kinelja mesin. Adapun metode yang digunakan untuk penyusunan skripsi ini adalah metode penulisan eksposisi. Sebagian besar sumber informasi diperoleh dari laporan operasional proses pembuatan kemasa.n kotak, laporan complain dan retur konsumen serta wawancara dan observasi. Pengukuran throughput time dilakukan sebagai cara untuk menekan non value added time pada penggunaan waktu produksi. Indikator yang digunakan adalah MCE. Perhitungan pada MCE ini berupa prosentase value added time dari keseluruhan waktu terpakai selama proses produksi. MCE yang semakin mendekati l berarti semakin baik. Pengukuran mutu dilakukan pada tiga area yaitu kinerja mutu pada suplier, proses produksi dan terhadap konsumen. lndikator yang digunakan adalah jumlah complain dan retur terhadap suplier, jumlah unit cacat selama proses produksi, jumlah complain dan retur konsumen. Sedangkan dari kinerja mesin diketahui adanya kerusakan mesin yang mempengaruhi kapasitas produksi kemasa.n kotak divisi tersebut. Kerusakan mesin pada tahun 1994 hanya terjadi pada bulan Februari, Agustus, September dan Oktober. Pada kinelja non-financial didapat basil evaluasi kinerja divisi vemishing secara menyeluruh pada throughput time. mutu dan kinerja mesin adalah baik. Trend yang terjadi pada tiga alat ukur tadi naik, berarti adanya continuous improvement pada proses. Namun pihak manajemen harus memperhatikan bahwa trend yang terjadi pada range titik yang Iebar, dengan begitu terlihat bahwa usaha yang ada sekarang dalam perbaikan kinerja belum maksimaL Apabila divisi vemishing dapat menetapkan perencanaan operasional sebagai tujuan dan mengolahnya menjadi laporan sebagai dasar evaluasi pihak top manajemen, tentunya akan terlihat secara langsung bahwa baik di bidang throughput time. mutu dan kinerja mesin yang ada sekarang belum maksimal ditingkatkan atau terbaik.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Non Financial Performance
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 05 Feb 2015 09:24
Last Modified: 05 Feb 2015 09:24
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/22387

Actions (login required)

View Item View Item