DHILAGA, FADHILAH RAHMAN (2014) Kedudukan Hukum Kreditur Pemegang Hak Jaminan Resi Gudang Sebagai Akibat Musnahnya Obyek Jaminan yang Digunakan. Masters thesis, University of Surabaya.
Preview |
PDF
MKN_238_Abstrak.pdf Download (67kB) | Preview |
Abstract
Sektor perkreditan merupakan salah satu sarana pemupukan modal bagi masyarakat bisnis. Bagi kaum pengusaha mengambil kredit sudah merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bisnis. Bagi perbankan setiap pemberian kredit yang disalurkan kepada pengusaha selalu mengandung resiko. Begitu pula dalam sistem penjaminan menggunakan resi gudang. Ada resiko yang harus diperhatikan, misalnya musnahnya barang yang disimpan dalam gudang selama masa penjaminan. Pasal 15 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang tidak memasukkan musnahnya obyek jaminan sebagai salah satu alasan hapusnya hak jaminan. Resi Gudang sebagai perjanjian tambahan tentunya memiliki peran untuk memperkuat kedudukan hukum kreditur dalam suatu perjanjian. Kepastian kedudukan hukum apabila ternyata obyek jaminan musnah selama masa penjaminan perlu mendapat perhatian karena berhubungan dengan akibat hukum yang akan ditanggung kreditur, termasuk upaya dan perlindungan hukum yang didapat kreditur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif dengan pertimbangan untuk menganalisa peraturan perundangan-undangan yang mengatur tentang Hukum Jaminan dan Resi Gudang di Indonesia, khususnya mengkaji dan menganalisis ketentuan pasal 15 Undang-undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang yang mengatur hapusnya hak jaminan. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang menjadi alasan hapusnya hak jaminan sebagaimana tertuang pada pasal 15 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tidak bersifat limitatif. Ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan oleh para pihak yang terlibat dalam perjanjian jaminan Resi Gudang karena hal tersebut memiliki akibat hukum yang harus ditanggung oleh para pihak. Asuransi menjadi sesuatu yang penting dalam perjanjian para pihak, karena apabila terjadi wanprestasi maka klaim asuransi menjadi sumber pelunasan hutang debitur. Selain itu, harapan mendapatkan kepastian pelunasan hutang debitur juga terletak pada peran Lembaga Jaminan Resi Gudang yang dalam penerapannya berperan sebagai lembaga penjamin ganti rugi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jaminan fidusia, piutang |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Postgraduate Programs > Master Program in Notary |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 09 Feb 2015 03:52 |
Last Modified: | 15 Oct 2015 07:13 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/22471 |
Actions (login required)
View Item |