Pembubuhan Sidik Jari dalam Kaitannya dengan Pembuatan Akta Autentik

ACHMAD, YUHANIS (2014) Pembubuhan Sidik Jari dalam Kaitannya dengan Pembuatan Akta Autentik. Masters thesis, University of Surabaya.

[thumbnail of MKN_233_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
MKN_233_Abstrak.pdf

Download (40kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/237216

Abstract

Tanda tangan memang harus dibubuhkan dalam pembuatan akta autentik, khususnya di dalam minuta akta, sebagaimana diamanatkan Pasal 1 Ayat (8) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Dalam menyikapi hal ini harus realistis artinya dengan kondisi masyarakat Indonesia yang masih banyak yang buta huruf, maka harus dicari jalan keluar, jika nantinya dalam melakukan perbuatan hukum yang berhubungan dengan tanda tangan. Sebagai tindak lanjut dari peraturan di atas, maka Pasal 44 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, memberikan arah yang menyatakan apabila benar dinyatakan bahwa para penghadap tidak bisa tanda tangan dengan menyebut alasan pada akhir akta, tetapi tanpa ada penjelasan real dalam undang-undang, jadi bukan solusi akhir artinya tidak langsung menyatakan diganti dengan sidik jari. Caranya jika terjadi hal yang demikian harus memberikan keterangan ketidakmampuan tanda tangan dengan berupa “surrogaat tanda tangan”, dengan demikian maka sidik jari yang akan dijadikan sebagai pengganti atau sama dengan tanda tangan. Penulis sangat berharap agar nantinya dalam menyusun pasal-pasal khususnya mengenai tanda tangan ini agar di cantumkan dengan tegas, karena dalam praktek sidik jari digunakan dalam pembuatan akta autentik, artinya jika para penghadap tidak bisa tanda tangan dapat langsung membubuhkan sidik jari. Berdasarkan hal tersebut, penulis memilih judul tesis “Pembubuhan Sidik Jari Dalam Kaitannya Dengan Pembuatan Akta Autentik.” Dalam hal ini, penulis mengangkat permasalahan yaitu penerapan sidik jari dalam kaitannya dengan pembuatan akta autentik sebagai pengganti tanda tangan dan akibat hukum terhadap akta jika para penghadap tidak melekatkan sidik jari diminuta akta. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian yuridis normatif dengan mengkaji berbagai macam perundang-undangan, buku-buku pustaka, kamuskamus dan pendapat para ahli hukum lewat makalah-makalah yang ditulis dan tidak lupa juga berperannya dunia maya berupa jendela internet yang juga dapat membuka cakrawala penulis dalam rangka ikut mengkaji permasalahan yang penulis tulis. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pembubuhan sidik jari dalam peraturan perundang-undangan yang ada tidak pernah diatur secara tegas namun dalam prakteknya dipakai dan diartikan sebagai pengganti atau sama dengan tanda tangan. Dalam hal lain sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat 1 huruf (c) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris yang mewajibkan notaris melekatkan sidik jari para penghadap di minuta akta dan letaknya di lembaran tersendiri. Hal ini mengimplikasikan pentingnya sidik jari dalam rangka kepastian hadirnya penghadap dan tambahan alat bukti. Mengenai bagaimana jika para penghadap menolak melekatkan sidik jari, karena bisa saja terjadi hal yang demikian, maka langkah notaris harus memberi alasan penolakan pelekatan sidik jari diminuta akta pada penutup aktanya. Meskipun akta tersebut tanpa adanya sidik jari dari penghadap akta tetap autentik dan tidak terdegradasi menjadi akta dibawah tangan. Di sisi lain perlu diingat sebagaimana tercantum dalam Pasal 16 ayat 11 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, jika notaris tidak melekatkan sidik jari para penghadap diminuta akta maka notaris akan mendapatkan sanksi berupa peringatan tertulis, pemberhentian sementara, pemberhentian dengan hormat dan pemberhentian dengan tidak hormat oleh Majelis Pengawas.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Affixing Fingerprints, Authentic Deed and Proof
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Postgraduate Programs > Master Program in Notary
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 10 Feb 2015 03:47
Last Modified: 15 Oct 2015 07:19
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/22499

Actions (login required)

View Item View Item