Hubungan Antara Safety Climate dan Perceived Risk dengan Unsafe Behavior

T, Etna Anjani (2005) Hubungan Antara Safety Climate dan Perceived Risk dengan Unsafe Behavior. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148643

Abstract

Masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia masih perlu dibenahi mengingat masih tingginya angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Salah satu penyebabnya adalah unsafe behavior ketika bekerja, yaitu perilaku beresiko dan membahayakan yang tampak dan menimbulkan terjadinya kecelakaan. Faktor yang berpengaruh terhadap unsafe behavior diantaranya adalah safety climate dan perceived risk. Safety climate merupakan gambaran dari keselamatan sebagai indikator yang melandasi safety culture pada kelompok kerja, perusahaan ataupun organisasi meliputi komitmen managemen terhadap keselamatan, dukungan supervisor, dukungan rekan kerja, dan tingkat kompetensi. Perceived risk adalah resiko yang merupakan hasil penaksiran individu yang meliputi gabungan antara kemungkinan terjadinya cidera dan konsekuensi yang mungkin terjadi atas cidera. Perusahaan yang pegawainya memiliki safety climate tinggi serta perceived risk yang tinggi maka tingkat unsafe behaviornya akan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara safety climate dan perceived risk dengan unsafe behavior. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) bagian pelaksana pekerjaan ( total population study) yang berjumlah 14 responden. Penelitian ini menggunakan angket dan pengujian analisis regresi berganda. Hasil analisi data dari 14 responden ditemukan F = 2,740 dengan nilai p = 0,108 (p > 0,05), yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara sqfety climate dan perceived risk dengan unsafe behavior. Dengan nilai koefisien determinasi (R2) = 0,332.Hipotesis minor pertama menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara safety climate dengan unsafe behavior dengan nilai r = - 0,244 dengan p > 0,05. Hipotesis kedua menyatakan ada hubungan yang signifikan antara perceived risk dengan unsafe behavior dengan nilai r == 0,576 dengan nilai p < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar perusahaan memperjelas peran manajemen K3 sebagai sarana komunikasi dan diskusi mengenai keselamatan kerja antara pegawai, supervisor dan pihak manajemen. Mengubah pola pelatihan yang bersifat perwakilan menjadi keseluruhan atau memperjelas kebijakan untuk menginformasikan pelatihan pada rekan kerja. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel lain yang berpengaruh terhadap unsafe behavior yaitu risk taking behavior, approach intention, role overload, work pressure dan menambah jumlah sample sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan. Penelitian selanjutnya hendaknya dilakukan secara kualitatif, sehingga dapat menggali secara lebih mendalam mengenai variabel yang mempengaruhi munculnya unsafe behavior pada pegawai ketika bekerja, terutama jika variabel tersebut memiliki tingkat social desirability yang cukup tinggi.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: safety climate, perceived risk, unsafe behavior, pegawai PDKB bagian pelaksana pekerjaan
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 10 Feb 2015 04:21
Last Modified: 10 Feb 2015 04:21
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/22505

Actions (login required)

View Item View Item