Hubungan Antara Konflik Kerja-Keluarga dengan Intensi Turnover

Yanita, Oktawinda Puji (2005) Hubungan Antara Konflik Kerja-Keluarga dengan Intensi Turnover. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148699

Abstract

Dengan bekerja, waktu yang diberikan kepada anak dan keluarga sangat terbatas dan dalam keterbatasan waktu tersebut, seorang ibu pekerja juga dituntut harus mengasuh dan mendidik anak- anaknya. Ibu pekerja diharapkan dapat menyelaraskan antara kerja dan keluarga walaupun pada kenyataannya hal tersebut bukanlah suatu hal yang mudah dan seringkali menimbulkan dilema tersendiri pada seorang ibu. Menurut Kelloway et al. (1999), konflik kerja mempengaruhi keluarga ataupun konflik keluarga mempengaruhi kerja, dapat menyebabkan hubungan yang kurang harmonis dengan atasan bahkan dengan rekan kerja serta menyebabkan absenteeism dan intensi turnover. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konflik kerja keluarga dengan intensi turnover. Subjek penelitian adalah para ibu pekerja RSAL yang berjumlah 69 orang, menggunakan haphazard sampling yaitu memilih siapa saja yang sesuai dengan karakteristik, metode pengumpulan data menggunakan angket dan pengujian hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment dengan program SPSS 1 0.00. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara antara konflik kerja-keluarga dengan intensi turnover (r = 0,408 dan p = 0,001; p < 0,05 ) artinya makin tinggi konflik kerja-keluarga yang terjadi, maka makin tinggi pula tingkat intensi turnover. Sebaliknya, makin rendah konflik kerja-keluarga maka makin rendah pula intensi turnover. Konflik kerja keluarga dengan intensi turnover memberikan sumbangan sebesar 16,64% hal ini berarti masih ada 83,36 % faktor - faktor lain yang ikut memberikan sumbangan lainnya antara lain untuk variabel yang berkaitan dengan kerja misalkan komitmen organisasional dan untuk variabel yang berkaitan dengan bukan kerja misalnya kepuasan hidup, kepuasan keluarga, kepuasan pernikahan (Allen et al, 2000). Saran yang dapat diajukan adalah agar perusahaan dapat mengurangi konflik kerja-keluarga yang terjadi dengan kebijakan ramah - keluarga (family - friendly policies) seperti ketidak-hadiran darurat, cuti untuk merawat anggota keluarga yang sakit, fasilitas penitipan anak dan aktivitas untuk kesejahteraan.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 13 Feb 2015 04:35
Last Modified: 13 Feb 2015 04:35
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/22931

Actions (login required)

View Item View Item