Adiati, Harrista (2010) Pengelolaan Marah pada Karyawan di PT. X. Masters thesis, University of Surabaya.
Preview |
PDF
MPsi_31_Abstrak.pdf Download (56kB) | Preview |
Abstract
Dunia perusahaan sebagai sebuah organisasi harus mampu mencapai tujuan yang direncanakan untuk dapat memenuhi tuntutan pembangunan dan kemajuan teknologi pada masa sekarang. Tidak jarang pula terjadi kurang koordinasi yang menyebabkan friksi antar individu dalam departemen maupun lintas departemen, antara atasan dan bawahan atau sesama rekan kerja. Ketidakharmonisan relasi, beban kerja, dan tenggat waktu yang sangat singkat untuk mencapai target menimbulkan stres tersendiri bagi individu. Stres ini menyebabkan emosi menjadi meluap dan timbullah rasa marah. Pengelolaan marah sangat dibutuhkan terlebih di lingkungan kerja karena erat kaitannya dengan produktivitas dan performa. Pengelolaan marah di tempat kerja yang tidak dikelola dengan efektif akan berdampak pada kualitas kerja yang dihasilkan dan akan berpengaruh pada memburuknya koordinasi dan komunikasi antar karyawan. Penelitian dilakukan dengan mixed methods research dan analisis statistik Wilcoxon. Teknik pengambilan sampel adalah purposive random sampling. Subjek penelitian adalah karyawan PT X sebanyak 2 orang, laki-laki dan perempuan, usia 30 dan 35 tahun. Metode pengumpulan data dalam proses asessment adalah wawancara, observasi, tes grafis, TAT (Thematic Apperception Test) dan EPPS (Edward Personal Preference Schedule). Metode pengumpulan data yang digunakan pada tahap intervensi adalah Self Asessment for Anger Questioner (SAQ), kuesioner asertivitas, dan self rating. Metode pengelolaan marah yang diberikan selama proses intervensi menggunakan konsep dasar Cognitive Behavior Therapy yang diwujudkan dalam metode STOP, relaksasi otot progresif, dan komunikasi asertif. Setelah intervensi dilakukan hasil dilihat kembali menggunakan Asessment for Anger Questioner (SAQ), kuesioner asertivitas, dan self rating. Dari hasil analisis statistik dapat dijelaskan bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan SAQ antara sebelum dan sesudah intervensi (Z yang diperoleh hampir secara keseluruhan -1 kecuali pada SAQ Bag II (agresi) yaitu -1,342 dengan p > 0.05). Walaupun tidak ada perbedaan secara signifikan SAQ antara sebelum dan sesudah intervensi namun peneliti melihat adanya penurunan skor SAQ sesudah intervensi. Tidak adanya perbedaan ini juga disebabkan oleh jumlah subjek penelitian yang sangat sedikit (hanya 2 orang) maka dalam pengambilan kesimpulan, peneliti lebih berpedoman pada perubahan skor masing-masing informan. Secara umum, Cognitive Behavior Therapy dengan metode STOP, relaksasi otot progresif dan komunikasi asertif dapat diterapkan untuk mengelola kemarahan. Agar lebih efektif dalam intervensi, perlu digali lebih dalam mengenai dominansi karakter pada subjek apakah cenderung Cognitive atau Behavior sehingga dapat ditentukan intensitas, frekuensi maupun jenis intervensi yang lebih tepat untuk masing-masing subjek.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Marah, Karyawan |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Postgraduate Programs > Master Program in Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 11 Mar 2015 09:01 |
Last Modified: | 11 Mar 2015 09:01 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/23589 |
Actions (login required)
View Item |