Pelaporan Corporate Social Responsibility Perusahaan BUMN di Indonesia Studi Kasus PT. Petrokimia Gresik dan PT. Pupuk Iskandar Muda

Riani, Dian Ika (2008) Pelaporan Corporate Social Responsibility Perusahaan BUMN di Indonesia Studi Kasus PT. Petrokimia Gresik dan PT. Pupuk Iskandar Muda. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_2238_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_2238_Abstrak.pdf

Download (130kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/133463

Abstract

" ... Yang penting masyarakat tahu bahwa kami peduli dan tidak mementingkan diri sendiri...". inilah sekilas kalimat terkait dengan pelaporan CSR. Studi penelitian tentang CSR (Corporate Social Responsibility=Tanggung Jawab Sosial) dunia usaha memang banyak dilakukan oleh mahasiswa Strata L namun yang dibedah lebih banyak soal tata pengelolaan, bukan pelaporannya. Apalagi mernang event-event diskusi tentang CSR lcbih banyak membicarakan kiprah, bukan akuntabilitas. Di sisi lain, bila itu dalam ranah BUMNl akuntabilitas menjadi hal yang tidak boleh terlupakan mengingat dana yang digunakan berperspektif anggaran BUMN yang notabene terdapat unsur penggunaan anggaran negara didalamnya. Regulasi tentang pelaksanaan CSR di Indonesia memang telah dibuat. Kepmen BUMN 236/2003 dan yang terbaru Kepmen BUMN No 5/2007. Bahkan sejak 20 Juli 2007 telah sah UU no 40/2007 tentang Peseroan Terbatas pasal 74 yang mcwajibkan semua PT (bukan hanya BUMN) melakuk&n CSR terlepas dari pro kontra di dalamnya. Akuntanbilitas menjadi fokus utama studi akuntansi tentang CSR. Namun kesungguhan perusahaan untuk mengungkap CSR melalui pelaporan dengan unsur "fairness" menjadi sisi lainnya. Kecenderungan perusahaan untuk melaporkan "yang baik-baik" saja juga sering terjadi. Pilihan studi dengan area PTM (Pupuk Iskandar Muda) dan Petrok1mia Gresik memang bukanlah tiba-tiba. Asumsi yang digunakan bahwa keduanya adalah perusahaan negara sehingga patutlah taat terhadap regulasi yang adi Mudahkah?? Sudah sesuaikah dengan aturan yang ada??? Adakah standart baku CSR dan pelaporannya??? Mcmang tidak semudah itu. Salah seorang profesional BUMN bahkan mengungkap bahwa belum ada standar baku tentang pembuatan laporan CSR. Tak dapat dihindari yang sering muncul adalah pelaporan dengan pola narasi. Yang menarik kemudian adanya kecenderungan lain, yakni membuat Laporan CSR scsuai dengan kebutuban kepentingan penyajiannya. Stakeholder dan lingkungan menjadi faktor yang mempengaruhinya. Belum lagi perbedaan nuansa kedaerahan, pemahaman masyarakat, atau bahkan sumberdaya pembuat pelaporannya. Walau usaha membuat laporan kearah yang baku sudah ada, namun kesederhanaan laporan juga justru banyak diminati. '' ... Yang penting masyarakat tahu bahwa kami peduli dan tidak mementingkan diri sendiri...", ujar profesional yang dijumpai peneliti di kantomya. Kalau sudah dt{mikian, realitas lab yang berbicara , termasuk realitas tekhnis pelaporannya.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Corporate social responsibility, CSR, BUMN, fairness, stakeholder, akuntanbilitas
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 24 Mar 2015 08:42
Last Modified: 24 Mar 2015 08:48
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/23660

Actions (login required)

View Item View Item