., Priyantono (2004) Studi Ketersediaan Obat Tradisional (Berlabel Jamu) Di Apotek Wilayah Perkotaan (Barata Jaya) Dan Apotek Wilayah Pinggiran Kota (Manukan Kulon) Kota Surabaya. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang studi ketersediaan obat tradisional berlabel jamu di apotek yang berada di dua wilayah yaitu wilayah perkotaan dan wilayah pinggiran kota. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Barata Jaya Kecamatan Gubeng dan di Kelurahan Manukan Kulon Kecamatan Tandes. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan kuesioner terhadap 13 responden apotek yaitu 6 apotek yang berada di wilayah Barata Jaya dan 7 apotek yang berada di wilayah Manukan Kulon. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 6 bulan terhitung sejak bulan November 2002. Data yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut: Ketersediaan jamu di apotek wilyah pinggiran kota lebih banyak itemnya dibandingkan dengan apotek wilayah perkotaan yaitu dengan persentase pada apotek wilayah pinggiran kota <15 item 28,57%, 15-30 item 57,14%, >30 item 14,29% dan wilayah perkotaan <15 item 50%, 15-30 item 33,33%, >30 item 16,67%, sedangkan konsumen yang datang untuk membeli obat tradisional berlabel jamu per hari dan per bulan dalam 6 bulan terakhir jumlah pembeli di apotek pinggiran kota lebih banyak dengan persentase per harinya yaitu untuk pembeli yang jumlahnya <5 orang 42,86%, 5-10 orang 28,57%, > 10 orang 28,57% dibandingkan dengan apotek yang berada di wilayah perkotaan yaitu jumlah pembeli dalam per harinya <5 orang 16,67%, 5-10 orang 33,33%, > 10 orang 50% dan untuk pembelian jamu di apotek di kedua wilayah penelitian per bulannya dengan jumlah pembeli 10-25 orang 28,57%, >25 orang 71,43% dibandingkan dengan apotek yang berada di wilayah perkotaan yaitu jumlah pembeli dalam per bulannya <10 orang 33,33%, >25 orang 66,67%. Resep dokter yang diterima oleh apotek yang berisikan obat tradisional berlabel jamu di wilayah perkotaan yang pernah menerima resep dokter berisi jamu sebanyak 4 apotek (66,67 %) dan 2 apotek (33,33 %) tidak pernah menerima resep. Sedangkan apotek di wilayah pinggiran kota yang pernah menerima resep dokter yang berisikan jamu sebanyak 5 apotek (71,43 % ), 2 apotek (28,57 %) tidak pernah menerima. Untuk sediaan yang paling banyak dipilih konsumen adalah sediaan yang berbentuk kapsul 46,15%, tablet 23,08%, kaplet 23,08%. Data ini merupakan informasi deskriptif mengenai ketersediaan obat tradisional yang berlabel jamu di apotek wilayah Barata Jaya dan apotek wilayah Manukan Kulon yang dapat bermanfaat untuk digunakan sebagai petunjuk untuk mencari informasi tentang jamu sebagai obat dan penunjang kesehatan.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy |
Depositing User: | Karyono |
Date Deposited: | 14 Apr 2015 07:04 |
Last Modified: | 14 Apr 2015 07:04 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/23960 |
Actions (login required)
View Item |