Studi Empiris di Indonesia : Apakah Underpricing IPO Mencerminkan Kinerja Badan Usaha Jangka Panjang pada Badan Usaha yang Melakukan IPO di PT Bursa Usaha Efek Jakarta Periode 1997-2003? (Pengujian Signalling Theory)

Lukito, Silviana (2007) Studi Empiris di Indonesia : Apakah Underpricing IPO Mencerminkan Kinerja Badan Usaha Jangka Panjang pada Badan Usaha yang Melakukan IPO di PT Bursa Usaha Efek Jakarta Periode 1997-2003? (Pengujian Signalling Theory). [Undergraduate thesis]

[thumbnail of M_4202_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
M_4202_Abstrak.pdf

Download (79kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/143828

Abstract

Kegiatan badan usaha yang melakukan penawaran saham perdana di pasar modal disebut Initial Public Offering (IPO). Kegiatan IPO ini melibatkan kerjasama antara badan usaha dengan penjamin emisi (underwriter). Penjamin emisi bertugas untuk menetapkan harga dari saham perdana badan usaha yang akan ditawarkan pada pasar primer tersebut. Harga saham seharusnya bisa mencerminkan nilai dari perusahaan yang sebenarnya, yang dapat menggambarkan fundamental badan usaha tersebut. Badan usaha yang go public pada periode 1997-2003 sebanyak 63.6% adalah menetapkan harga IPO dengan underpricing. Underpricing pada IPO ini dipergunakan sebagai signal oleh badan usaha bahwa mereka memiliki kualitas yang baik dan prospek dalam jangka panjang baik. Secara empiris telah dilakukan penelitian di beberapa negara lain dan terdapat hasil yang kontradiksi. Beberapa penelitian mendukung teori signalling dan beberapa penelitian menunjukkan hasil yang tidak mendukung teori signalling. Hal ini menjadi pertanyaan bagi para investor mengenai bagaimana kondisi yang terjadi di Indonesia, apakah signal yang diberikan oleh badan usaha dengan underpricing pada IPO mencerminkan bahwa kinerja badan usaha tersebut di masa mendatang baik sesuai dengan teori signalling atau sebaliknya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji teori signalling yang menyatakan bahwa underpricing pada IPO digunakan sebagai signal oleh badan usaha bahwa badan usaha tersebut memiliki kualitas dan prospek di masa datang yang baik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa teori signalling pada underpricing IPO tidak berlaku di negara Indonesia. Hal ini berarti underpricing pada IPO tidak dapat menjadi sebuah signal positif yang diberikan badan usaha. Semakin tinggi underpricing saham tersebut pada waktu IPO, maka kinerja jangka panjang badan usaha tersebut buruk, dan sebaliknya. Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang juga ikut berpengaruh terhadap underpricing pada IPO, yaitu umur badan usaha dan reputasi penjamin emisi badan usaha tersebut.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Management
Depositing User: Karyono
Date Deposited: 11 Jun 2015 08:33
Last Modified: 11 Jun 2015 08:33
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/24629

Actions (login required)

View Item View Item