Analisis bobot faktor yang mempengaruhi kinerja departemen produksi di PT.Ometraco Arya Samanta

Tanuwidjaya, Minardi (2003) Analisis bobot faktor yang mempengaruhi kinerja departemen produksi di PT.Ometraco Arya Samanta. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_2015_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_2015_Abstrak.pdf

Download (72kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/135825

Abstract

PT. Ometraco Arya Samanta adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi baja. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, PT. Ometraco Arya Samanta harus menetapkan strategi yang tepat untuk dapat bertahan dan bersaing. Agar dapat menghasilkan strategi yang tepat, maka perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu faktor dan sub-faktor yang mempengaruhi kinerja departemen produksi. Pengukuran kinerja diawali dengan pembuatan hierarki faktor dan subfaktor yang mempengaruhi kinerja departemen produksi. Faktor dan sub-faktor yang mempengaruhi kinerja departemen produksi adalah faktor finansial dengan sub-faktor anggaran produksi dan pendapatan, faktor fasilitas produksi dengan sub-faktor ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan mesin dan peralatan, ketersediaan lokasi kerja, dan ketersediaan energi, faktor ketersediaan bahan baku dengan sub-faktor jumlah bahan baku, jenis bahan baku, dan delivery time supplier, faktor jadwal produksi dengan sub-faktor jenis order, jumlah order, due date, dan kapasitas produksi, faktor pengendalian kualitas dengan sub-faktor kualitas bahan baku, kualitas proses, dan kualitas produk, faktor perencanaan produk dengan sub-faktor desain produk dan estimasi harga produk. Data bobot direct effect diperoleh dari pembobotan yang dilakukan oleh perusahaan. Dari hierarki yang• sudah dibuat kemudian dicari ali ran keterkaitan antar faktor dan sub-faktor. Dengan menggunakan Nested Model didapatkan bobot combine effect dari masing-masing faktor dan sub-faktor. Berdasarkan hasil perhitungan dengan Nested Model maka diperoleh faktor dominan yang mempengaruhi kinerja departemen produksi yaitu faktor fasilitas produksi (22,804%), ketersediaan bahan baku (20,458%), jadwal produksi (18,264%), perencanaan produk (13,64%), dan finansial (13,056%). Dari hasil analisis gap diketahui bahwa gap terbesar ada pada faktor perencanaan produk yaitu 6,36%. Sedangkan untuk sub-faktor gap terbesar ada pada subfaktor jenis order yaitu 12,817%. Agar dapat meningkatkan kinerja departemen produksi, maka perusahaan harus terlebih dahulu meningkatkan kinerja dari faktor dominan tersebut, sehingga diperlukan strategi-strategi yang dapat diterapkan oleh. perusahaan untuk meningkatkan kinerja dari faktor dominan tersebut. Dengan menggunakan analisis SWOT terhadap faktor yang dominan, maka diperoleh strategi-strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja dari departemen produksi. Strategi tersebut antara lain menjaga reputasi perusahaan agar tetap baik di mata konsumen, meningkatkan kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan, menjaga hubungan baik dengan supplier agar bisa mendapatkan bahan baku yang berkualitas, meningkatkan loyalitas, semangat, dan tanggung jawab tenaga kerja, melakukan perawatan mesin secara periodik agar mesin tidak cepat rusak, menggunakan bahan baku yang berkualitas, mencari supplier baru yang bisa memenuhi kebutuhan bahan baku perusahaan, meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan bahan baku, memperbaiki penjadwalan produksi yang dilakukan oleh perusahaan sehingga bisa mengurangi kerja

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Moch. Ali Syamsudin 197011
Date Deposited: 03 Jul 2015 03:58
Last Modified: 03 Jul 2015 03:58
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/24838

Actions (login required)

View Item View Item