Andriana, ferawati (2004) Pengendalian Sistem Persediaan Bahan Baku dan Pengembangan Sistem Informasi Gudang Bahan Baku di CV Pasific Harvest, Pandaan. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
TM_2126_Abstrak.pdf Download (69kB) | Preview |
Abstract
CV. Pasific Harvest bergerak di bidang industri pembuatan mie instan yang memproduksi mie milik perusahaan sendiri dan juga menerima sub kontrak dari perusahaan mie instan yang lain. Kebutuhan bahan baku hanya untuk produksi mie instan milik perusahaan sendiri karena untuk produk sub kontrak bahan bakunya disediakan oleh perusahaan yang mensub kontrakkan. Mie instan milik perusahaan sendiri adalah mie Cipta yang selama ini mempunyai tiga macam pilihan rasa, yaitu rasa ayam bawang, kaldu ayam dan mie goreng. Masalah-masalah yang terjadi di perusahan ini antara lain tidak adanya sistem inventori bahan baku yang baik sehingga pemesanan bahan baku dilakukan berdasarkan perkiraan dan cenderung memesan dalam jumlah besar yang mengakibatkan besarnya biaya inventori. Masalah yang kedua yaitu sistem informasi gudang bahan baku yang kurang baik, bagian gudang sulit untuk mengecek jumlah barang yang masuk dan keluar dari gudang sehingga sulit untuk mengetahui posisi stok di gudang secara cepat dan tepat dan pihak perusahaaan tidak dapat memperhitungkan waktu dan jumlah pemesanan bahan baku yang optimal. Untuk mengatasi permasalahan sistem inventori bahan baku yang ada, maka dilakukan perbaikan perencanaan bahan baku dengan terlebih dahulu dilakukan peramalan permintaan mie Cipta. Metode peramalan yang digunakan adalah metode time series yang disesuaikan dengan pola data yang ada. Dari beberapa metode time series yang ada maka untuk mie goreng, mie rasa ayam bawang, mie rasa kaldu ayam menggunakan metode Moving Average. Dalam perencanaan persediaan bahan baku, supplier tiap bahan baku berbeda sehingga dianalisis metode perencanaan FOQ single item. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis hasil diperoleh bahwa metode FOQ menghasilkan total biaya persediaan yang terkecil yaitu Rp8.318.507,83/3bulan, sedangkan total biaya persediaan dengan metode perusahaan yaitu Rp27.876.408,25/3bulan, sehingga terjadi penghematan Rp 19.557.900,42, yang sebagian besar disebabkan oleh adanya penghematan biaya simpan sebesar Rp 19.936.900,42 (72,61%). Untuk mengatasi permasalahan sistem informasi gudang bahan baku yang ada, maka dilakukan perbaikan sistem dan prosedur gudang bahan baku dilakukan pada system dan prosedur pengeluaran bahan baku dari gudang, pemesanan bahan baku ke supplier, penerimaan bahan baku dari supplier. Perbaikan sistem dan prosedur pengeluaran bahan baku dari gudang adalah untuk mengetahui jumlah barang yang telah keluar dari gudang, baguan gudang dapat melihat pada arsip Permintaan Barang (PB), kartu stok maupun di komputer. Perbaikan sistem dan prosedur pemesanan bahan baku ke supplier adalah pemesanan tidak dilakukan hanya berdasarkan perkiraan saja tetapi dianalisis dahulu apakah stok mencapai titik reorder point dan berapa jumlah pemesanan optimalnya. Dengan adanya Purchase Order {PO) perusahaan mudah melakukan komplain ke supplier jika terjadi kesalahan pengiriman. Perbaikan sistem dan prosedur penerimaan bahan baku dari supplier adalah untuk mengetahui jumlah barang yang telah masuk ke gudang, bagian gudang dapat melihat pada Nota Penerimaan Barang (NPB), kartu stok maupun di komputer. Dengan system informasi gudang bahan baku yang baik akan menunjang perencanaan persediaan bahan baku yang lebih baik.
| Item Type: | Undergraduate thesis |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
| Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
| Depositing User: | Moch. Ali Syamsudin 197011 |
| Date Deposited: | 09 Jul 2015 06:19 |
| Last Modified: | 09 Jul 2015 06:23 |
| URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/25019 |
Actions (login required)
 |
View Item |
