Kawin Campur di Zaman Kolonial Hindia Belanda Telaah Psikologis Interpretif Historis pada Bumi Manusia, Roman Pramoedya Ananta Toer

Gunawan, Jimantoro (2010) Kawin Campur di Zaman Kolonial Hindia Belanda Telaah Psikologis Interpretif Historis pada Bumi Manusia, Roman Pramoedya Ananta Toer. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of UE_91_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
UE_91_Abstrak.pdf

Download (49kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/154917

Abstract

Terdapat berbagai penelitian yang sudah dilakukan terhadap perkawinan campur. Tetapi penelitian yang terkait dengan dunia psikologis berparadigma Interpretif Historis masih jarang dilakukan. Pernikahan campur di zaman kolonial Hindia Belanda memunculkan beberapa pertanyaan. Pertama, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi para tokoh dalam karya sastra BM untuk menikah campur? Kedua, masalah apa yang timbul dari pernikahan campur yang memiliki latar belakang beda budaya dalam karya sastra BM? Ketiga, bagaimana cara tokoh dalam karya sastra BM mengatasi masalah-masalah akibat kawin campur, sehingga pernikahan tersebut dapat bertahan? Keempat, apakah pernikahan campur bisa memenuhi kebutuhan yang dipunyai para tokoh dalam karya sastra BM yang memutuskan nikah campur? Data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebuah karya sastra berjudul Bumi Manusia. Penelitian ini menggunakan metode close reading, peneliti menelaah teks dengan mencari tahu maksud Pram menulis BM., mencari tahu apa maksud obyek, yaitu teks BM., dan mengaitkan teks dengan realita yaitu dengan zaman dan masyarakat ketika teks tersebut ditulis. Setelah melakukan penggalian data dan menerapkan strategi penelitian tersebut, peneliti mendapatkan hasil riset sebagai berikut: Teori Alfred Adler dapat digunakan untuk menjelaskan dinamika pernikahan campur, mulai dari faktor-faktor pendorong yang dimiliki para tokoh sampai pada cara para tokoh untuk memenuhi dorongan awal sampai memecahkan masalah yang dilakukan para tokoh untuk mempertahankan pernikahannya. Inferioritas yang dimiliki para tokoh menjadi faktor pendorong bagi para tokoh untuk melakukan pernikahan campur. Inferioritas yang dimiliki para tokoh berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, Minke yang tidak puas dengan budaya asalnya yang membuatnya mengakomodasi gaya hidup Eropa serta bergaul dengan orang-orang Eropa. Tetapi statusnya sebagai seorang bangsawan Jawa ia masih dianggap sebagai pribumi pada umumnya dan tidak diterima dalam kalangan Eropa yang pada saat itu dimasukan dalam golongan elit. Kepribadian para tokoh berpengaruh terhadap cara-cara yang digunakan dalam memecahkan konflik yang dihadapi. Kepribadian ini dapat berubah ketika para tokoh mengalami suatu kondisi. Sebagai contoh Annelies yang memiliki kepribadian tertutup, introvert, dan neuroticism membuatnya melakukan penarikan diri. Dan kepribadian Annelies yang awalnya tertutup, dan introvert berubah menjadi terbuka dan extrovert ketika ia bertemu dengan Minke.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Kawin Campur, Interpretif Historis, Roman
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 05 Aug 2015 06:59
Last Modified: 05 Aug 2015 06:59
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/25158

Actions (login required)

View Item View Item