Sujatmika, Adi (2010) Potret Tubuh Laki-Laki yang Teropresi oleh Budaya Patriarki Sebuah Studi Kasus. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
S_269_Abstrak.pdf Download (51kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini memaparkan kisah dua orang laki-laki yang mengalami perlakuan negatif dari masyarakat akibat tidak memenuhi tuntutan budaya patriarki, yang mengharuskan laki-laki untuk menjadi maskulin dalam segala aspek kehidupannya. Kedua orang tersebut adalah Ferdy dan Gede. Ferdy adalah seorang laki-laki yang menampilkan karakteristik feminin dalam kesehariaannya, seperti cara berjalan yang gemulai, cara berbicara yang lemah lembut, dan sebagainya. Sedangkan Gede adalah seorang laki-laki yang bekerja di salon, yang notabene dikenal oleh masyarakat awam sebagai pekerjaan perempuan, atau jika dikerjakan oleh laki-laki maka masyarakat awam memandang laki-laki tersebut menjadi bencong (transgender) atau sekong (homoseksual). Karena identitas feminin yang melekat pada diri Ferdy dan Gede, mereka mendapatkan perlakuan negatif dari masyarakat yang berupa olok-olokan, pergunjingan, bahkan diskriminasi. Melalui kasus tersebut, saya ingin menyerukan bahwa sistem budaya patriarki yang selama ini diterapkan tidak lagi relevan. Sejatinya patriarki tidak hanya mengopresi perempuan. Dari kedua kasus tersebut nampak bahwa laki-laki juga teropresi oleh patriarki. Ferdy yang merasa menjadi diri sendiri ketika tampil feminin harus terbatasi akibat olok-olokan dan diskriminasi yang ditujukan kepadanya. Sedangkan Gede yang hanya menggantungkan masa depannya pada pekerjaan salon harus terbatasi akibat pergunjingan dari lingkungan sosial. Dalam kaitannya dengan tujuan tersebut, maka saya mengambil paradigma penelitian yang kritikal. Saya menggunakan design penelitian studi kasus, karena pemahaman menyeluruh terhadap beberapa kasus yang serupa nantinya dapat digunakan sebagai bukti bahwa opresi dari patriarki juga dialami oleh laki-laki. Hasil dari penelitian ini berupa pemaparan tentang hal-hal yang melatarbelakangi melekatnya identitas feminin dalam diri Ferdy dan Gede, hal tersebut saya paparkan agar kita memahami bagaimana identitas feminin dapat terbentuk dalam diri laki-laki, meskipun sifatnya subjektif, tergantung dari pemaknaan masing-masing individu terhadap pengalaman-pengalamannya. Selain itu juga terdapat pemaparan tentang dinamika psikologis yang dialami oleh Ferdy dan Gede ketika identitas feminin tersebut bersinggungan dengan tuntutan masyarakat patriarkal yang mengharuskan laki-laki untuk menjadi maskulin dalam segala aspek kehidupannya. Dan terakhir, melalui pemaparan-pemaparan tersebut, saya berusaha memberikan wacana bahwa budaya patriarki yang mengopresi baik perempuan dan maupun laki-laki sejatinya tidak relevan lagi digunakan.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Potret Tubuh, Budaya Patriarki, opresi |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 27 Aug 2015 09:04 |
Last Modified: | 27 Aug 2015 09:04 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/25320 |
Actions (login required)
View Item |