Hartanto, Elvin Dave and Limmanuel, Jonea and Raharja, Liliyani (2015) Desain Proyek Pabrik Barium Karbonat dari Karbon Dioksida dan Barit Kapasitas 100 Ton/Tahun. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
TK_413_Abstrak.pdf Download (163kB) | Preview |
Abstract
Barium karbonat merupakan senyawa kimia yang berasal dari bahan dasar barium dan berguna sebagai bahan dalam perindustrian lain seperti keramik, gelas, sampai ke pengeboran minyak. Melihat banyaknya industri yang membutuhkan barium karbonat dan keberadaan pabrik barium karbonat di Indonesia tidaklah banyak serta tingkat impor yang makin meningkat dari tahun ke tahun . Hal tersebut yang menjadi pertimbangan untuk mendesain proyek barium karbonat.Dalam desain proyek barium karbonat ini, ada beberapa metode dalam proses pembuatannya. Perbedaan proses pembuatan barium karbonat didasarkan pada proses presipitasi barium sulfide (BaS). Salah satunya adalah proses presipitasi menggunakan karbon dioksida. Proses tersebut dipilih dalam perancangan pabrik ini karena pada proses awal pabrik ini dihasilkan karbon dioksida yang jumlahnya sangat melimpah sehingga kebutuhan karbon dioksida di tangki presipitasi dapat dipenuhi tanpa mengeluarkan biaya tambahan lagi. Selain itu penggunaan karbon dioksida dapat membantu mengurangi masalah pencemaran udara termasuk mengurangi efek rumah kaca. Mula- mula bahan baku BaSO4 dan Coke direaksikan dengan gas karbon monoksida di dalam rotary kiln (B-150) pada rentang suhu 11000C sampai 12000C. Dari hasil reaksi tersebut dihasilkan barium sulfide (BaS). Barium sulfide yang keluar dari rotary kiln (B-150) berukuran sekitar 10-200 mesh. Kemudian dihancurkan dengan menggunakan wet ball milling (C-160). Setelah itu barium sulfide masuk ke screen (H-161) untuk memperoleh ukuran yang serempak (±20 mesh). Selanjutnya BaS akan dilarutkan dengan air di dalam tangki leaching (M-210). Padatan hasil leaching kemudian dipisahkan menggunkan rotary drum filter (H-220). Larutan BaS selanjutnya akan direaksikan dengan gas karbon dioksida di dalam tangki persipitasi (R-310). Dari hasil reaksi tersebut dihasilkan barium karbonat (BaCO3). Selanjutnya BaCO3 yang diperoleh akan dipisahkan dengan rotary drum filter (H-320) sehingga dapat di peroleh padatan BaCO3 dengan kadar air yang lebih rendah. Setelah itu padatan BaCO3 dikeringkan menggunakan rotary dryer (B-410), yang bertujuan untuk memperoleh padatan BaCO3 dengan kadar air seminimum mungkin. Selanjutnya padatan BaCO3 didinginkan dengan
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | barium karbonat, barium dioksida |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Chemical Engineering |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 10 Sep 2015 08:21 |
Last Modified: | 10 Sep 2015 08:22 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/25425 |
Actions (login required)
View Item |