Pola Penggunaan Antibakteri Pada Penderita Anak Pneumonia Di Instlasi Rawat Inap Anak Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Selama Tahun 2004

., Rahayu (2005) Pola Penggunaan Antibakteri Pada Penderita Anak Pneumonia Di Instlasi Rawat Inap Anak Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Selama Tahun 2004. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of F_1848_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
F_1848_Abstrak.pdf

Download (75kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/150053

Abstract

Tujuan: mengetahui pola penggunaan antibakteri pada penderita anak pneumonia di lnstalasi Rawat lnap Anak Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo selama tahun 2004. Metode penelitian: penelitian retrospektif yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2005 sampai dengan 20 Juni 2005. Pencatatan dilakukan pada 88 data rekam medis penderita anak pneumonia di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo selama tahun 2004. Hasil: golongan antibakteri yang terbanyak diberikan adalah penisilin (89,77%). Jenis antibakteri yang terbanyak diberikan adalah kloksasilin (86,36%). Jenis pengobatan kombinasi (65, 15%) lebih sering digunakan daripada jenis pengobatan tunggal (34,09%). Golongan antibakteri tunggal yang sering diberikan adalah sefalosporin (53,33%). Jenis antibakteri tunggal yang sering diberikan adalah sefotaksim (53,33%). Golongan antibakteri kombinasi yang sering diberikan adalah penisilin-penisilin (53,49%). Jenis antibakteri kombinasi yang sering diberikan adalah ampisilin-kloksasilin dan sefotaksim-kloksasilin dengan persentase yang sama (38,37%). Jenis antibakteri yang sesuai dengan pedoman terapi Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo (1998) adalah 21,97%. Jenis antibakteri yang sesuai dengan pedoman terapi British Thoracic Society (2002) adalah 30,20%. Pemberian dosis antibakteri yang berada dalam rentang dosis berdasarkan pedoman terapi RSUD Sidoarjo (1998) adalah sebanyak 71,57%, sedangkan yang diluar rentang dosis sebanyak 28,43%. Status lisensi antibakteri yang diberikan pada penderita anak pneumonia yang sesuai dengan pustaka Medicines for Children adalah sebanyak 58,92%. Kesimpulan: penggunaan antibakteri tidak merujuk pada pedoman terapi Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo (1998) karena jenis antibakteri yang banyak digunakan, yaitu sefotaksim tidak tercantum dalam pedoman terapi rumah sakit.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Users 147 not found.
Date Deposited: 07 Oct 2015 10:10
Last Modified: 07 Oct 2015 10:10
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/25613

Actions (login required)

View Item View Item