Tan, Ade Ivana (2009) Studi Kelayakan Pendirian Industri Deodoran Hidrosol Daun Beluntas di Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
TM_3174_Abstrak.pdf Download (48kB) | Preview |
Abstract
Beluntas adalah tanaman tradisional yang cukup banyak ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, sangat bermanfaat sebagai tanaman pagar maupun sebagai obat tradisional. Produksi deodoran hidrosol daun beluntas merupakan salah satu usaha untuk mengoptimalkan penggunaan tanaman beluntas untuk pengembangan usaha. Hal ini juga didukung oleh kesadaran masyarakat yang mulai menggunakan kosmetika berbahan alami dan tingginya tingkat kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan badan melalui penggunaan deodoran. Oleh karena itu, mengingat biaya investasi yang ditanamkan untuk pendirian industri ini relatif besar, maka diperlukan suatu studi kelayakan proyek untuk menilai proyek/investasi tersebut. Di dalam penelitian ini, yang pertama dilakukan adalah menentukan aspek-aspek yang akan dibahas dalam studi kelayakan, yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan aspek keuangan. Kemudian dari pembahasan aspek-aspek tersebut, dilakukan analisis sensitivitas untuk menilai kelayakan proyek bila terjadi kondisi-kondisi yang tidak diharapkan. Selain itu, dilakukan juga perhitungan analisis ratio yang mengambarkan kondisi keuangan perusahaan. Pada analisis aspek pasar, diperoleh informasi bahwa jumlah permintaan terus meningkat dari tahun ke tahun. Perbandingan antara permintaan dan kapasitas produksi masih didominasi oleh permintaan pasar yang lebih besar, sehingga industri ini masih layak untuk dikembangkan. Berdasarkan proses produksi, mesin-mesin yang perlu diinvestasikan adalah Mesin Perajang Daun, Mesin Destilasi, Mesin Mixer, Liquid Filling Machine, hand printer serta peralatan dan perlengkapan untuk proses produksi dan kantor. Tenaga kerja yang digunakan terdiri 11 orang karyawan dan 1 orang pemilik. Pada aspek keuangan, perhitungan total project cost sebesar Rp. 745.357.553,89,-, nilai MARR sebesar 15%, nilai NPV sebesar Rp. 1.259.899.339,13,-, IRR sebesar 63% (lebih besar dari MARR), dan Discounted Payback Period selama 2,11 tahun. Dari penelitian tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa pendirian industri deodoran hidrosol daun beluntas ini layak untuk dilaksanakan. Dari perhitungan break even point (tahun 2009), dapat diketahui titik break even sebesar 197.846 produk, minimum price sebesar Rp. 3.936,36,- dan safety margin sebesar 21,26%. Sedangkan hasil perhitungan analisis sensitivitas, diketahui bahwa industri deodoran hidrosol daun beluntas masih layak dijalankan apabila penurunan harga jual maksimum sebesar 5,38%. Perhitungan analisis ratio pada aktivitas dan profitabilitas, secara umum perusahaan dalam keadaan sehat, karena perusahaan mendapat laba yang semakin besar setiap tahunnya. Sehingga, berdasarkan hasil analisis dari aspek pasar, teknis, manajemen dan keuangan, dapat disimpulkan bahwa industri deodoran hidrosol daun beluntas ini layak untuk didirikan.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendirian industri |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 11 Nov 2015 08:50 |
Last Modified: | 11 Nov 2015 08:50 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/26000 |
Actions (login required)
View Item |