Lopolusi, Yenny (2009) Penerapan Kansei Engineering untuk Desain Sepatu Wanita Usia 18-25 Tahun. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
TM_3271_Abstrak.pdf Download (49kB) | Preview |
Abstract
Kepuasan konsumen terhadap produk tidak hanya dipengaruhi oleh harga produk, ketahanan, dan keindahan produk, namun juga dipengaruhi oleh persepsi, mental image, dan selera konsumen terhadap produk. Dalam penelitian ini, kansei engineering digunakan untuk mengetahui keinginan responden (wanita berusia 18-25 tahun) terhadap desain sepatu wanita untuk jalan-jalan dengan cara menangkap emosi/perasaan konsumen yang diterjemahkan dalam bentuk produk. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara serta pembagian kuesioner I, II, III kepada sejumlah responden di Surabaya. Dua puluh tujuh kata/ekpresi yang terkumpul diolah dengan analisis faktor menjadi sekumpulan variabel yang terbagi dalam 4 faktor, yaitu faktor keergonomisan dan desain, smart footwear, aman dan fleksibel, inovatif dan fungsional. Ekpresi/kata-kata yang terkumpul dibedakan menjadi kata-kata kansei dan non kansei. kata-kata kansei tersebut antara lain: fashionable, fleksibel, cocok dengan baju/tas apapun, kaki terlihat putih, maskulin, inovatif, extravagant, sporty, menarik, tahan lama, modern, simpel, feminin, elegan, populer , model tidak dipengaruhi tren, dapat menunjukkan karakter pemakainya, slim, dewasa, rapi, sexy, permukaan halus, cute, overdecorated, kelihatan kuat. Sedangkan kata-kata non kansei yang terkumpul antara lain: breathable, nyaman, aman, orthopaedic, empuk, desain sesuai struktur kaki wanita, ergonomis, wide. Kansei domain dan physical domain digunakan untuk meringkas keinginan konsumen dalam bentuk skema. Kansei domain Level 0 berisi kalimat yang dapat mewakili seluruh kansei words dan membuat seseorang tertarik, diuraikan sebagai “a difference you can feel in our shoes”. Untuk membuat skema Kansei Domain dan Physical Domain, dilakukan survei singkat lewat email dan facebook kepada 15 responden wanita berusia 18-25 tahun. Survei kepada responden bertujuan untuk meringkas kata/ekpresi dalam 1 kalimat bahkan 1 kata apabila memungkinkan. Mood board digunakan untuk mempermudah desainer dalam mengkomunikasikan perasaan konsumen, meringkas waktu pembuatan desain, serta mengurangi terjadinya kesalahan. Mood board untuk penelitian ini didiskusikan kepada 5 responden. Melalui mood board tersebut kemudian hasil desain direalisasikan dalam bentuk prototype. Reaksi konsumen terhadap prototype sepatu diukur dengan melakukan concept testing. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa kansei engineering menganalis emosi konsumen terhadap desain sepatu wanita melalui visualisasi yang ditanggap oleh indera (mata), kemudian ekspresi/kata-kata yang terkumpul diolah untuk diterjemahkan dalam bentuk produk, dan ekpresi/kata-kata terhadap sepatu wanita untuk jalan-jalan (hangout) dapat digambarkan pada 4 faktor. Faktor pertama adalah keergonomisan dan desain yang terdiri dari kaki terlihat putih, nyaman, menarik, tahan lama, modern, simpel, kaki terlihat jenjang, halus, terlihat kuat. Faktor kedua adalah smart footwear yang terdiri dari fashionable, extravagant/mewah, feminin, elegan, bentuk sesuai struktur kaki, populer, slim, dewasa. Faktor ketiga adalah aman dan fleksibel yang terdiri dari dapat dipadukan dengan baju/tas apapun, aman, tidak lekang oleh waktu, wide, sesuai karakter, rapi. Faktor keempat adalah inovatif dan fungsional yang terdiri dari breathable/memungkinkan adanya aliran udara, inovatif, orthopaedic/memungkinkan berjalan dengan postur tubuh sempurna, empuk.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kansei Engineering, Desain Sepatu |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 03 Dec 2015 01:45 |
Last Modified: | 03 Dec 2015 01:45 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/26282 |
Actions (login required)
View Item |