Perbedaan Atribusi Diri Pada Peselam Pemula Olah Raga Selam Ditinjau Dari Penyimpangan Pelaksanaan Kurikulum.

Bintoro, Alain (2001) Perbedaan Atribusi Diri Pada Peselam Pemula Olah Raga Selam Ditinjau Dari Penyimpangan Pelaksanaan Kurikulum. [Undergraduate thesis]

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/143465

Abstract

Olah raga selam banyak diminati dan saat ini berkembang pesat densan berdirinya pusat pelatiban atau kursus. Selain untuk Olah Raga dan rekreasi untuk menikmati keindahan alam bawab laut, keiatan ini mengandung derajat bahaya dan resiko tinggi karena dapat berakibat fatal. Menyadari hal tersebut, proses pelatihan selam yang memadai dengan standart kurikulum yang baku mutlak diperlukan untuk mengantisipasi babaya tersebut khususnya bagi penyelam pemula. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengetahui apakah penyimpangan pelaksanaan kurikulum dapat mempengaruhi attribusi diri sehingga seorang peselam pemula dapat membmkan arti pada perilakunya dalam menduga kualitas dirinya aebagai peselam. Subjek dalam penelitian ini adalah peselam pemula pria dan waoita berusia 18·30 tahun dan belum menikah yang telah mengikuti kursus pelatihan selam dan memiliki sertifikat. Tehnik sampling yang digunakan adalab purposive sampling dan metoda pengambilan datanya menggunakan angket Jumlah subjek 14 orang yang terbagi dalam 2 kelompok berdasarbn kriteria pelalihan yang telah diikuti yaitu dengan kurikulum yang baku dan menyimpang. Sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan tehnik analisis non parametrik U Mann· Whitney. Hasil analisis data menunjukkan peroedaan attribusi diri tidak signifikan antara kelompok peselam pemula yang mengikuti pelatihan dengan kurikulum baku dan kurilrulum menyimpang dengan validitas sebesar 0,426 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,6658 dan p=O,OOO. Hal ini dapat disebabkan karena (1) adanya rentang antara waktu pengukunm dan pelatihan; (2) kondisi fisik yang tidak merata pada setiap subjek yang mengikuti pelabhan sehinsga tiap subjek menentukan sendiri kriteria seoraog peselam melalui attribusi dirinya; (3) jumlah sampel yang sangat terbatas sebingga analisis data kurang dapat mengungkap perbedaan attribusi diri antar kelompok peneliti lain dibarapkan untuk mempersingkat waktu pengukuran dengan pelatihan dan membedakan jenis kelamin. selain itu juga mempertimbangkan motivasi dan kriteria yang menentubn keberlangsungan peserta pada proses pelatihan melalui interview yang lebih mendalam saar peneliti dapat mengetahui dengan jelas motivasi kriteria dari attribusi yang dimaksudkan Bagi instruktur maupun lembaga pengelola pelatihan dapat meningkatkan kemampuan dalam menerapkan kurikulum pelatihan serta lebih objektif dalam menentukan peserta pelatihan selam.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 06 Feb 2013 03:28
Last Modified: 22 Sep 2020 04:14
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/2631

Actions (login required)

View Item View Item