Value Chain Sebagai Alat Menganalisis Aktivitas-Aktivitas Badan USaha X Untuk Mempertahankan Atau Menciptakan Keunggulan Bersaing

Nehemia, Sonny (1997) Value Chain Sebagai Alat Menganalisis Aktivitas-Aktivitas Badan USaha X Untuk Mempertahankan Atau Menciptakan Keunggulan Bersaing. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of AK_1013_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
AK_1013_Abstrak.pdf

Download (75kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/153860

Abstract

Pada masa sekarang ini, banyak badan usaha yang bergerak dalam industri roko~ baik rokok kretek maupun rokok putjh. Dalam industri rokok kretek ada permasa1ahan yaug paling m.enoqjol yaitu kebijakan pcmerintah seperti cukai rokok yang hampir setiap tahm meningbt dan ketentuan lainnya yang sifa1nya menguraugi keuntungan pabrik rokok. Pemerintah juga mengharuskan pabrik rokok mrtuk membeli cengkeh dari BPPC, karena kaJau 1idak mab permintaan cukai 1idak dilayaDi. Persaingan anatr pabrik rokok juga terjadi, dimana masing-masing pabrik tersebut bersaing dalam hal rasa dan harp yang murah dibandinglcan pesajngnya. Supaya dapat bersaing maka suatu badm usaha barus dapat meningkatkan efisiensi baik dalam hal biaya mauptm. aldivitas yang dilakukan, sebingga dJ.butnbkan suatu a1at anatisis yang tepat, dalam hal ini dipetkeoafkan value chain. Badan usaha akan mcmi1iki keunggulan bersaing jika badan usaah melaksanakan aldivitas-aktiWas dalam badan usaba lcbih efektif dan efisien dibandingkan pesaingnya. Mcnurut Porter ada 9 aldivitas dalam value chain yang terdiri dari 5 aldiWas utama yang dibedakan atas aktivitas inbound logistics, operation, outbound logistics, marlreting&sales, dan service, Berta 4 aktivitas pendukung yang dibedakan alas aldMtas p1'0CIU'tmlent, technology development, human re:JOilTces management, danfirm itifrastructure. Penulisan ini ctilaknkan meJalui sunoey pada badan usaha rokok. Badan usaha selama ini lumya mmggunakan informasi keuangan tanpa diikuti analisis yang mendalam sebinga kuraog memberikan informasi bagi pihak manajemen. Dalam anatisis value chain maka ldta meogalokasikan biayabiaya pada masiog-masing aktivitaa nilai, pengalokasian aktiva tetap pada aktivitas ni1ai serta pcngalokasian biaya-biaya berdasarkan. aktivitas langsung. aklivitas 1idak Jangsung dan aldivitas pemas1ian mutu. Dari basil perl1itungan mengguoakan konsep value chain maka diketahui bahwa aldivitas utama sebesar 89,2% sedangkan aktivitas pendukung sebesar 10,8%. Badan usaha perlu melakukan pemastian mutu input, membina hubungan baik dengan suppliemya., Badan usaha juga pedu melakulcan perawatan mesin dan penggantian mesin yang rusak. Penjadwalan kcndaraan, pengiriman serta promosi juga perlu ditingkatkan. Bagian pembeHan juga pedu diawasi supaya 1idak tetjadi penengkongkolan antara bagian pembelim dan pemasoknya. Sistem kompensasi yang bcnar juga harus mendapat perhatian supaya 1idak terjadi pemogokan tenaga ke.tja yang akhimya merugikan badan usaha. Jadi dengan mensgunakan anatisis value chain, maka badan usaha dapat mengetahui kclcmahan dan kelruataonya sehingga badan usaha dapat mempertahaokan atau mcnciptakan keuuggulan bersaing baik melalui strategi differentiation, c03t leadership maupunfocus.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Faculty of Business and Economic > Department of Accounting
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 11 Dec 2015 08:16
Last Modified: 11 Dec 2015 08:16
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/26354

Actions (login required)

View Item View Item