Pengaruh Konsentrasi Etanol Sebagai Pelarut Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L.) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Ditetapkan Secara Spektrofotodensitometri

Rahaju, Anna Purwaning (1998) Pengaruh Konsentrasi Etanol Sebagai Pelarut Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L.) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Ditetapkan Secara Spektrofotodensitometri. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of F_708_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
F_708_Abstrak.pdf

Download (76kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/151209

Abstract

Dari sudut pandang teknologi, kelarutan dan stabilitas bahan kandungan tumbuhan merupakan sifat yang penting untuk memperoleh sediaan yang tepat. Pada penelitian ini diteliti pengaruh macam-macam kadar etanol sebagai pelarut penyari terhadap kadar etil-p-metoksisinamat yang tersari yang ditetapkan secara spektrofotodensitometri. Kadar etanol yang digunakan etanol l 0%. etanol 30%. etanol 50%, etanol 70%, etanol 96%. Kencur merupakan salah satu obat tradisional, kandungan terbanyak pada tanaman kencur adalah etil-p-metoksisinamat. Dari hasil penelitian etil-pmetoksisinamat mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap He La Cell, tabir surya, antiinflamasi, analgesik. Berdasar hal tersebut etil-p-metoksisinamat dapat ditetapkan kadarnya Sebagai zat pembanding digunakan etil-p-metoksisinamat basil isolasi Windono, 1 994, yang telah diuji dengan spektra Ultra Violet, spektra Infra Merah, spektra Massa. spektra I H NMR. Cara penyarian yang digunakan adalah maserasi yang dimodifikasi dengan pengadukan. setiap 15 menit diaduk l. menit dengan kecepatan pengadukan tertentu. Hasil penyarian simplisia dan larutan pembanding etil-p-metoksisinamat ditotolkan 5 ~t I pada Jempeng jadi silikagel 60 F 254 20x20, dieluasi dengan diklormetan, ditetapkan kadarnya dengan spektrofotodensitometri dengan mengukur luas area noda pada panjang gelombang 254 nm. Dari perhitungan didapat kadar etil-p-metoksisinamat dari etanol l 0% (0,3540 ± 0,1902) %, etanol 30% (1,4180 ± 0,2722) %, etanol 50% (2,6860 ± 0,3021) %, etanol 70% (3,1420 ± 0,2431) %, etanol 96% (2,6960 ± 0,2801) %. Kadar etil-p-metoksisinamat optimum dicapai dengan pelarut penyari 70%. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna dari kadar etil-pmetoksisinamat basil penyarian data dianalisis dengan Analisa Varian klasifikasi tunggal. Basil perhitungan stalistik diperoleh harga F hi tung (71, 1699) > F tabel (2,87). Perhitungan dilanjutkan dengan uji LSD untuk mencari perbedaan terkecil yang masih bennakna, hasil dapat disimpulkan ada perbedaan bermakna kadar etil-pmetoksisinatnat yang diperoleh dari penyarian dengan etanol .1 0% dibanding etanol 30%, 50%, 70%, 96%; etanol 30% dibanding etanol 50%, 70%, 96%; etanol 50% dengan etanol 70%; etanol 70% dengan etanol 96%. Tidak ada perbedaan bermakna kadar etil-p-metoksisinamat yang diperoleh dari etanol 50% dibanding etanol 96%.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 11 Feb 2016 06:32
Last Modified: 11 Feb 2016 06:32
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/26672

Actions (login required)

View Item View Item