Kebatalan dan Pembatalan Suatu Akta Autentik yang Dibuat Di Hadapan Seorang Notaris

Liwang, Kriswanto Satria (2015) Kebatalan dan Pembatalan Suatu Akta Autentik yang Dibuat Di Hadapan Seorang Notaris. Masters thesis, University of Surabaya.

[thumbnail of MKN_260_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
MKN_260_Abstrak.pdf

Download (353kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/240566

Abstract

Notaris sebagai pejabat wnwn memiliki kewenangan untuk membuat akta autentik terhadap suatu perbuatan, perjanjian, penetapan, dan peristiwa hukwn. Kehadiran akta autentik ini bertujuan untuk menjamin dan melindungi kepentingan para pihak yang ada di dalam akta tersebut dalam rangka mewujudkan ketertiban, kepastian hukwn, dan perlindungan hukwn. Akta autetik memiliki sifat kekuatan pembuktian yang sempwna, sehingga apabila teljadi sengketa di pengadilan, maka hakim terikat pada apa yang tercantum di dalam akta tersebut. Akan tetapi yang terjadi di Iapangan adalah Notaris yang ikut dijadikan tergugat atau turut tergugat di dalam suatu sengketa di pengadilan apabila salah satu pihak meminta kepada hakim untuk menyatakan akta autentik tersebut batal atau batal demi hukwn. Hal ini sangat menunjukkan bahwa masih kurang paharnnya para penegak hukwn dan masyarakat tentang profesi dan jabatan Notaris sebagai pejabat wnwn. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganilisis suatu akta autentik yang mengalami kebatalan atau pembatalan dan dalam batasan-batasan seperti apa seorang Notaris baru dapat dimintakan pertanggungjawabannya terhadap batalnya akta tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konsep (conseptual approach). Penelitian ini menggunakan bahan hukwn primer yaitu perundang-undangan dan putusan hakim yang terkait dengan penelitan ini serta bahan hukwn sekunder yang berupa buku­ buku, pendapat para ahli, jwnal, makalah, dan sebagainya. Berdasarkan bahan hukwn tersebut dilakukan pengolahan secara deduktif. Berdasarkan hal itu semua, maka hasil penelitian ini yaitu bahwa akta autentik yang dibuat di hadapan Notaris merupakan akta para pihak atau dengan kata Jain merupakan perjanjian sehingga tidak lepas dari ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata yang mengatur tentang syarat sahnya suatu peljanjian yang harus dipenuhi dalam suatu akta. Apabila syarat tersebut tidak dipenuhi maka akta autentik itu dapat dibatalkan atau batal demi hukwn. Akan tetapi, batalnya akta autentik tersebut tidak bisa serta merta Notaris yang bersangkutan dimintakan pertanggungjawabannya. Notaris dalam membuat akta autentik bertanggungjawab hanya sebatas pada kebenaran formil saja dan tidak bertanggungjawab mengenai kebenaran materiil, sehingga perlu dibuktikan kesalahan dari Notaris yang menyebabkan batalnya akta tersebut untuk meminta pertanggungjawaban dari Notaris.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: notaris, responsibility
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Postgraduate Programs > Master Program in Notary
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 11 Feb 2016 09:00
Last Modified: 11 Feb 2016 09:00
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/26677

Actions (login required)

View Item View Item