-, Yusieni (2010) Pola Penggunaan Obat pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) Rawat Inap di RSUD Kertosono Tahun 2007. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
F_2994_Abstrak.pdf Download (138kB) | Preview |
Abstract
Banyaknya orang dewasa dan anak-anak yang terjangkit Deman Berdarah Dengue (DBD) menyebabkan penyakit tersebut merupakan salah satu penyakit yang perlu diperhatikan. Kejadian luar biasa (KLB) DBD terbesar terjadi pada tahun 1998, dengan Incidence Rate (IR) = 35,19% per 100.000 penduduk dan tingkat kematian mencapai 2%. Pada tahun 1999 IR menurun tajam sebesar 10,17%, namun tahun-tahun berikutnya IR cenderung meningkat yaitu 15,99% (tahun 2000)~ 21,66% (tahun 2001)~ 19,24% (tahun 2002)~ dan 23,87% (tahun 2003). DBD secara progresif meningkat dan menyebar dari lokasi primemya di kota-kota besar ke kota-kota yang lebih kecil dan kota-kota di daerah endemik. Seperti halnya di RSUD Kertosono terus mengalami peningkatan dalam hal jumlah pasien DBD. Dilakukan penelitian terhadap pola pengobatan pada pasien DBD yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono yang terjadi selama bulan Januari-Desember tahun 2007. Pemberian obat golongan antimikroba yang paling banyak digunakan adalah dari turunan sefalosporin yaitu sefotaksim selama 5,19 hari, pada golongan analgesik-antipiretik yang paling banyak diberikan adalah golongan metampiron selama 3,08 hari, dan deksametason untuk golongan kortikosteroid selama 5,27 hari. Pemberian asupan infus dilakukan pada hari pertama dirawat di rumah sakit. Keseluruhan pesien mendapatkan cairan infus ringer laktat. Pada kasus DBD yang sudah parah akan diberikan pengobatan dengan transfusi darah. Kelompok usia yang paling banyak menderita DBD adalah kelompok usia 5 -<12 tahun. Rata-rata keseluruhan lama perawatan DBD di rumah sakit pada kelompok dewasa lebih cepat dari pada kelompok anak-anak. Angka kematian yang terjadi pada pasien DBD sebesar 1 orang dengan lama perawatan 1 hari.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Demam Berdarah Dengue (DBD), antimikroba, analgesik-antipiretik, infus. |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 29 Mar 2016 08:17 |
Last Modified: | 29 Mar 2016 08:18 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/27207 |
Actions (login required)
View Item |