Pola Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Pasien Tuberkulosis (TBC) Paru yang Menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya Periode Tahun 2004-2006

Talia, Fera Septiana Dwi (2007) Pola Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Pasien Tuberkulosis (TBC) Paru yang Menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya Periode Tahun 2004-2006. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of F_2337_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
F_2337_Abstrak.pdf

Download (74kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/133663

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pola penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada pasien rawat inap dengan diagnosis akhir tuberkulosis paru di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya selama periode tahun 2004-2006. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan Obat Anti Tuberkulosis, bersifat non eksperimental dengan rancangan analisa deskriptif yang bersifat retrospektif Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 52 data rekam medik. Berdasarkan analisa data-data yang didapat, diperoleh hasil bahwa jenis terapi OAT yang paling banyak digunakan adalah terapi OAT kombinasi yakni sebesar 90,38%. Bentuk kombinasi yang paling banyak digunakan adalah bentuk gabungan OAT-FDC danjenis OAT lain, yaitu sebanyak 75,00%. Golongan OAT yang paling banyak digunakan pada pasien TBC paru adalah kombinasi antara golongan obat primer dan obat sekunder yakni sebesar 50,00%. Jenis OAT yang paling banyak digunakan adalah Isoniazid, Etambutol, dan Rifampisin masing- masing sebesar 24,72%. Obat golongan lain yang paling banyak diberikan pada pasien TBC paru adalah golongan analgesik-antipiretik yakni sebesar 13,52%. Rute pemberian yang paling banyak digunakan adalah rute oral, yaitu sebanyak 59,70%. Jenis kelamin yang paling banyak menderita TBC paru adalah laki-laki, yaitu sebesar 67,31%. Kelompok usia yang paling banyak menderita TBC paru adalah usia 21-<60 tahun, yaitu sebesar 73,08%. Rata-rata lama perawatan berdasarkan kelompok usia pasien adalah pasien usia 2-<14 tahun adalah 5 hari, usia 14-<21 tahun adalah 6 hari, usia 21-<60 tahun adalah 8 hari, dan usia 2>60 tahun adalah 7 hari. Rata-rata lama perawatan berdasarkan jenis kelamin pasien laki-laki adalah 8,31 hari (-8 hari), sedangkan pasien perempuan adalah 6,59 hari (-7 hari). Hasil terapi pasien TBC paru yang menjalani rawat inap adalah membaik sebesar 80,77%, belum sembuh sebesar 15,38%, dan meninggal sebesar 3,85%.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Pola penggunaan, Obat Anti Tuberkulosis (OAT), FDC
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Sugiarto
Date Deposited: 01 Apr 2016 04:01
Last Modified: 01 Apr 2016 04:01
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/27295

Actions (login required)

View Item View Item