Ariyanti, Sandra (2008) Perlakuan Akuntansi Mudharabah atas Investasi Modal Kerja pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Syariah Surabaya Berdasarkan PSAK No. 105. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
AK_2493_Abstrak.pdf Download (76kB) | Preview |
Abstract
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia sejak pertama dilahirkan pada tahun 1991 sampai saat ini menunjukkan angka yang signifikan. Terutama pasca krisis yang pernah menerpa Indonesia, bank syariah terbukti lebih mampu bertahan daripada bank konvensional. Kemunculan bank-bank dan lembaga keuangan Islam yang semakin bertambah dan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah menimbulkan kebutuhan akuntansi yang menyeluruh yang dapat menghasilkan pengukuran akuntansi yang tepat dan sesuai, sehingga para pakar syariah Islam dan akuntansi hams mencari standar akuntansi perbankan syariah yang berbeda dengan perbankan konvensional. Oleh karena itu sejak tanggal I Mei 2002 IAI telah mengeluarkan PSAK no. 59 ten tang Akuntansi Perbankan Syariah dan PSAK No. I 05 pada tanggal 27 Juni tentang Akuntansi Mudharabah yang berlaku efektif mulai I Januari 2008. Salah satu produk dari bank syariah adalah mudharabah, yaitu akad kerjasama antara dua pihak (Bank dan Nasabah) dimana pihak yang satu menyediakan dana (bank) dan pihak yang lain memanfaatkan untuk tujuan usaha, berdasarkan kesepakatan bahwa keuntungan dari usaha tersebut dibagi menurut bagian yang ditentukan. Oleh karena itu pembiayaan mudharabah ini mencerminkan core businness perbankan syariah sebenarnya. Skripsi ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian studi kasus untuk meneliti bagaimana penerapan PSAK No. 105 tentang Bagaimana perlakuan akuntansi Mudharabah pada bank BTN syariah kantor cabang Surabaya berdasarkan PSAK No.I 05. Penerapan sistem cash basis sangat fundamental dalam perhitungan bagi hasil. Seperti halnya bank syariah tidak bisa mengalami negative spread karena menggunakan prinsip bagi hasil. Jadi kalau sistem cash basis ini dihilangkan, ciri akuntansi syariah ikut hilang. Demikian pula dengan pengakuan dan penyajiannya pendapatan mudharabah juga hams menggunakan dasar akrual agar informasi yang dihasilkan lebih handal dan lebih mencerminkan mengenai ams kas bank BTN syariah kantor cabang Surabaya di masa depan. Kecuali untuk perhitungan bagi hasil mudharabah menggunakan cash basis. Hal ini agar nilai bagi hasil dapat mencerminkan jumlah yang sebenarnya. Bank BTN syariah kantor cabang Surabaya ada perbedaan dalam penerapan PSAK No. I 05 tentang akuntansi mudharabah oleh karena itu bank BTN syariah sehamsnya mulai menerapkan PSAK NO I 05 ini.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting |
Divisions: | Faculty of Business and Economic > Department of Accounting |
Depositing User: | Jumagi 197012 |
Date Deposited: | 20 Jun 2016 09:52 |
Last Modified: | 24 Mar 2021 15:21 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/27387 |
Actions (login required)
View Item |