Pemodelan Pengaruhi Sistem Manajemen dan Sustainable Lifestyle Terhadap Kesiapan Pelaku Usaha Kota Samarinda Mengahadapi Asean Economic Community 2015 dengan Structural Equation Modeling

Susanto, Hendra (2015) Pemodelan Pengaruhi Sistem Manajemen dan Sustainable Lifestyle Terhadap Kesiapan Pelaku Usaha Kota Samarinda Mengahadapi Asean Economic Community 2015 dengan Structural Equation Modeling. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_3844_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_3844_Abstrak.pdf

Download (47kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/240735

Abstract

ASEAN Economic Community 2015 akan segera diberlakukan. Dengan diberlakukannya AEC, era pasar bebas akan segera dimulai. Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN harus melakukan persiapan untuk menghadapi AEC sehingga AEC akan memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Persiapan menghadapi AEC dapat dilakukan salah satunya dengan menerapkan sistem manajemen yang baik dan Sustainable Lifestyle. Sistem manajemen khususnya Sistem Manajemen Mutu merupakan salah satu standar yang dapat meningkatkan daya saing produk-produk lokal dan telah menjadi persyaratan dalam ekspor. Selain itu, isu Sustainability seperti sumber daya yang semakin menipis menjadikan pentingnya penerapan aspek Sustainable khususnya Sustainable Lifestyle (gaya hidup berkelanjutan) untuk menjamin ketersediaan sumber daya khususnya sumber daya alam di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memodelkan pengaruh penerapan sistem manajemen dan Sustainable Lifestyle terhadap kesiapan pelaku usaha kota Samarinda dalam menghadapi AEC. Hasil pemodelan akan menunjukkan seberapa besar signifikansi dan pengaruh sistem manajemen dan Sustainable Lifestyle terhadap kesiapan. Responden dalam penelitian ini adalah pelaku usaha dengan strategi ofensif yaitu perusahaan ekspor dan pelaku usaha dengan strategi defensif (pemilik UMKM). Pertama-tama dilakukan pengumpulan data baik data primer maupun sekunder yang diperoleh melalui Initial Survey dan studi literatur. Data digunakan untuk merumuskan indikator-indikator pembangun kesiapan, penerapan sistem manajemen dan Sustainable Lifestyle. Selanjutnya, indikator yang telah dirumuskan kemudian dituangkan ke dalam kuisioner untuk disebarkan kepada 102 responden. Hasil kuisioner selanjutnya akan diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah hasil kuisioner teruji valid dan reliabel, data akan diolah dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis Crosstab, analisis Manova dan analisis SEM dengan menggunakan software SPSS dan WarpPLS 4.0. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa 75% responden mengetahui AEC, sebanyak 85% responden mengetahui isu Sustainability dan 86% responden mengetahui sistem manajemen. Pada analisis Crosstab, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat pengaruh profil responden (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan) terhadap pengetahuan responden mengenai AEC dan Sustainability sedangkan terdapat pengaruh profil responden (pendidikan terakhir dan pekerjaan) terhadap pengetahuan mengenai sistem manajemen. Analisis Manova menunjukkan tidak adanya pengaruh/hubungan pendidikan terakhir dan pekerjaan terhadap kesiapan, namun terdapat pengaruh pendidikan terakhir dan pekerjaan terhadap penerapan sistem manajemen dan pengaruh pekerjaan terhadap penerapan Sustainable Lifestyle. Analisis SEM menunjukkan adanya signifikansi hubungan antar variabel laten (kesiapan, sistem manajemen dan Sustainable Lifestyle) dan korelasi positif yang lebih besar nilainya yaitu 0,43 untuk hubungan sistem manajemen dengan kesiapan dibandingkan korelasi hubungan Sustainable Lifestyle dengan kesiapan yaitu 0,24. Analisis selanjutnya adalah analisis kuadran dengan bantuan software Minitab yang digunakan untuk mengetahui indikator pembangun kesiapan, penerapan sistem manajemen dan Sustainable Lifestyle mana yang masuk dalam kuadran I yaitu memiliki tingkat kepentingan tinggi namun memiliki kinerja yang rendah. Indikator tersebut yang akan menjadi prioritas dalam rancangan perbaikan. Berdasarkan hasil analisis kuadran, diperoleh 7 indikator yang perlu untuk dilakukan perbaikan atau dengan kata lain merupakan kelemahan pelaku usaha kota Samarinda. Indikator tersebut adalah penerapan dokumentasi, program pelatihan, lebih memilih produk impor daripada produk lokal, peningkatan etos kerja, peningkatan daya saing produk lokal, inovasi produk dan penerapan sistem manajemen. Selanjutnya dilakukan rancangan perbaikan dengan menggunakan tools QFD dan metode 5W. Rancangan perbaikan untuk kelemahan di atas adalah adanya sosialisasi dari pemerintah kota Samarinda terkait pentingnya dokumentasi dan penerapan sistem manajemen dalam rangka meningkatkan daya saing. Pemerintah juga dapat turut membantu produsen lokal dalam mendapatkan standar produk, memberi bantuan modal bagi pelaku usaha dan mengadakan event/penelitian terkait inovasi produk.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: AEC, Kesiapan Menghadapi AEC, Sistem Manajemen, Sustainable Lifestyle, SEM
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 28 Apr 2016 07:53
Last Modified: 28 Apr 2016 07:53
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/27627

Actions (login required)

View Item View Item