ESKTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN Salmonella typhi PENYEBAB DEMAM TYPHOID

Gandadireja, Andrianto Prayogo and Sudono, Chriselda Catya and Andriyani, Anie and ., Natanya (2015) ESKTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN Salmonella typhi PENYEBAB DEMAM TYPHOID. Universitas Surabaya. (Unpublished)

[thumbnail of PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA]
Preview
PDF (PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA)
7131027_071004_ESKTRAK_BIJI_PEPAYA_(Carica_pa.pdf

Download (499kB) | Preview

Abstract

Menurunnya kesadaran masyarakat akan adanya kebersihan menyebabkan munculnya berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan tubuh. Salah satu penyakit yang disebabkan karena rendahnya tingkat kebersihan adalah demam typhoid. Demam typhoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan. Demam typhoid disebabkan oleh Salmonella typhi, yang merupakan bakteri Gram negatif yang penularannya hampir selalu terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Bakteri mengadakan multiplikasi dalam aliran darah, kemudian di absorbsi ke dalam saluran pencernaan dan dikeluarkan bersama dengan feses penderita tersebut. Di Indonesia kejadian demam typhoid berkisar antara 350-810 kasus per 100.000 penduduk per tahun dengan angka kematian 2%. Penyakit demam typhoid ini ditemukan hampir sepanjang tahun terutama pada musim panas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba yang ada pada biji pepaya yaitu berupa senyawa triterpenoid terhadap pertumbuhan bakteri tersebut. Ekstrak triterpenoid biji pepaya diperoleh dengan cara maserasi serbuk biji pepaya menggunakan pelarut n-heksana selama 48 jam pada suhu ruang. Ekstrak yang didapat disaring, lalu diuapkan dengan rotary vacuum evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental n-heksana. Ekstrak kental tersebut diuji fitokimia dengan pereaksi Liebermann-Burchard untuk menentukan keberadaan senyawa triterpenoid. Ekstrak kemudian difraksinasi dengan kromatografi kolom. Hasil elusi diambil setiap 2 ml dan diuji KLT dengan eluen yang sama dengan kromatografi kolom. Plat KLT diamati dalam UV Box dan disemprotkan pelarut Liebermann-Burchard untuk menguji keberadaan senyawa triterpenoid. Dilakukan dua kali fraksinasi dan uji KLT untuk mendapatkan isolat senyawa triterpenoid yang murni. Pada pengujian antimikroba, digunakan empat buah cylinder cup diatas antibiotik medium agar yang telah disuspensi dan diinkubasi selama 24 jam dengan biakan bakteri Salmonella typhi. Kemudian cylinder cup diisi dengan isolat sampel, akuades sebagai kontrol negatif dan antibiotik Chloramphenicol sebagai kontrol positif. Kemudian diinkubasi pada suhu 37◦C selama 24-48 jam. Daerah hambatan pertumbuhan bakteri diamati dan diukur panjangnya sebanyak 3 kali. Pengukuran bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak biji pepaya sebagai antimikroba.

Item Type: Other
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Faculty of Technobiology > Department of Biology
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 04 Aug 2016 07:12
Last Modified: 24 Mar 2021 15:26
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/28235

Actions (login required)

View Item View Item