Tanggung Jawab Perseroan Terbatas yang Kehilangan Organ Direksi, Komisaris dan Rups Pada Saat yang Sama

LOLONG, OLIVIA EVELYN (2016) Tanggung Jawab Perseroan Terbatas yang Kehilangan Organ Direksi, Komisaris dan Rups Pada Saat yang Sama. Masters thesis, University of Surabaya.

[thumbnail of MKN_289_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
MKN_289_Abstrak.pdf

Download (119kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/243314

Abstract

Seiring dengan bertambahnya waktu dan perkembangan zaman, maka dalam kehidupan berbisnis daya beli masyarakat juga menjadi semakin tinggi, sehingga meningkatkan nilai jual suatu barang. Semakin tinggi nilai jual suatu barang, tentu saja modal yang diperlukan untuk membeli barang tersebut juga semakin tinggi, sedangkan modal yang dimiliki seseorang belum tentu cukup untuk membeli barang tersebut. Oleh karena modal yang dibutuhkan juga semakin tinggi, maka calon pembeli tersebut membentuk suatu asosiasi yang bertujuan untuk menghimpun modal untuk kegiatan usaha tersebut. Salah satunya dengan mendirikan Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas merupakan perusahaan yang oleh hukum Indonesia dinyatakan sebagai perusahaan yang berbadan hukum. Hal ini berarti Perseroan Terbatas dapat mempunyai kekayaan atau hutang dan melakukan perbuatan-perbuatan hukum seperti seorang manusia yang diwakili oleh organ-organ Perseroan Terbatas. Organ-organ Perseroan Terbatas terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris. Ketiga organ tersebut memiliki kedudukan yang sejajar serta tugas dan kewenangan masing-masing. Tugas dan kewenangan tersebut tidak dapat digantikan oleh organ Perseroan Terbatas lainnya. Namun, terdapat suatu permasalahan di mana sebuah Perseroan Terbatas yang didirikan oleh sebuah keluarga kecil kehilangan seluruh organnya karena meninggal dalam sebuah kecelakaan transportasi. Keluarga itu hanya meninggalkan seorang anak di bawah umur sebagai ahli waris satu-satunya. Mengenai itu Undang-undang Perseroan Terbatas belum mengatur apabila Perseroan Terbatas kehilangan seluruh organnya. Penelitian ini membahas solusi hukum yang dapat dilakukan untuk memulihkan kondisi organ-organ Perseroan Terbatas seperti sedia kala mengingat masih adanya seorang anak di bawah umur sebagai ahli waris tunggal sekaligus pemegang saham. Serta implikasi yang timbul terhadap kepentingan pihak ketiga mengingat kondisi Perseroan Terbatas yang kehilangan seluruh organnya. Tipe penelitian hukum ini bersifat yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Hasil penelitiannya yaitu, bahwa kondisi organ-organ Perseroan Terbatas tersebut dapat pulih dengan terlebih dahulu memulihkan organ Rapat Umum Pemegang Saham, karena masih ada seorang pemegang saham walaupun pemegang sahamnya adalah seorang anak dibawah umur. Akan tetapi, dapat dilakukan pengangkatan wali agar si anak dapat melakukan perbuatan hukum. Setelah diangkat seorang wali sebagai pemegang saham dan wali mengalihkan sebagian sahamnya kepada pihak lain, organ Rapat Umum Pemegang Saham telah dinyatakan pulih dan memungkinkan untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda untuk mengangkat Direksi dan Komisaris yang baru. Demikian kondisi organ-organ Perseroan Terbatas menjadi kembali lengkap. Selain itu, eksistensi Perseroan Terbatas selain bermanfaat untuk kepentingan ekonomis bagi Perseroan Terbatas itu sendiri juga tetap harus mengutamakan kepentingan pihak ketiga sebagai pihak yang mendukung kegiatan usaha dari Perseroan Terbatas tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: perseroan terbatas, organ-organ
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Postgraduate Programs > Master Program in Notary
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 09 Nov 2016 07:08
Last Modified: 09 Nov 2016 07:08
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/28587

Actions (login required)

View Item View Item