UJI KAPASITAS PENETRALAN ASAM INFUS RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (BERG.) ROSC. ) SECARA IN VITRO

Ni Luh Dewi, Aryani and Kesuma, Dini (2002) UJI KAPASITAS PENETRALAN ASAM INFUS RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (BERG.) ROSC. ) SECARA IN VITRO. In: Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXI, 27-28 Maret 2002, Fakultas Farmasi Universitas Surabaya.

[thumbnail of Aryani_Uji Kapasitas Penetralan Asam_Abstract_2002.pdf]
Preview
PDF
Aryani_Uji Kapasitas Penetralan Asam_Abstract_2002.pdf - Published Version

Download (58kB) | Preview
[thumbnail of Aryani_Uji Kapasitas Penetralan Asam_2002.pdf] PDF
Aryani_Uji Kapasitas Penetralan Asam_2002.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (169kB) | Request a copy
[thumbnail of Aryani_Uji Kapasitas Penetralan Asam_References_2002.pdf]
Preview
PDF
Aryani_Uji Kapasitas Penetralan Asam_References_2002.pdf - Published Version

Download (29kB) | Preview

Abstract

Pada keadaan normal, keasaman lambung akan meningkat dan mencapai maksimal selama 1/2 jam akibat sekresi asam lambung (HCI). Pada penderita hiperasiditas, keasamannya tetap tinggi sampai beberapa jam yang menimbulkan rasa nyeri pada lambung dan mual. Kondisi ini memerlukan antasida untuk menetralkan keasaman lambung dan mempertahankan pH lambung pada sekitar 3-5. Untuk mengetahui efektifitas antasida dilakukan uii kapasitas penetralan asam menurut farmakope Indonesia IV dan USP XXIII. sebelum dilakukan uji tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan menurut FDA. FDA mensyaratkan antasida mempunyai kapasitas penetralan asam minimal 5 Meq dan dapat mempertahankan pH 3,5 selama 10 menit. Rimpang temu putih secara tradisional digunakan sebagai obat sakit maag. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan uji kapasitas penetralan asam terhadap infus rimpang temu putih ( Curcuma Zedoaria (Berg.) Rosc.) dengan konsentrasi 10 %, 20% dan 30%. Pada uji pendahuluan yang dilakukan dengan menambahkan 50 ml HCI 0,1 N, dan diaduk dengan kecepatan 300 + 30 rpm, suhu 37 + 3" C selama 10 menit, pH yang didapat untuk masing-masing konsentrasi adalah 1,43 untuk konsentrasi 10%; 1,53 untuk konsentrasi 20% dan 1,73 untuk konsentrasi 30%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa uji kapasitas penetralan asam tidak dapat dilakukan terhadap infus rimpang temu putih, maka dapat disimpulkan bahwa temu putih tidak efektif digunakan sebagai antasida

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Kapasitas penetralan asam; Temu putih; CurcumaZedoaria (Berg,)
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 04 Apr 2012 06:22
Last Modified: 24 Mar 2021 14:17
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/286

Actions (login required)

View Item View Item