Analisis Efektivitas Iklan Pop (Point Of Purchase) Toiletris Di Giant Hypermarket

Hapsari, Yasmina (2006) Analisis Efektivitas Iklan Pop (Point Of Purchase) Toiletris Di Giant Hypermarket. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_2697_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_2697_Abstrak.pdf

Download (50kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/135315

Abstract

Seiring dengan ketatnya persaingan antar iklan pada media yang ada maka media baru seperti POP display menjadi suatu alternatif diantara media-media lain. Selain mempunyai kelebihan untuk mempertemukan konsumen, iklan dan produk secara bersamaan, media ini juga memanfaatkan. kebiasaan belanja konsumen yang mayoritas adalah impulse buyer. lklan POP yang akan diteliti ini meliputi Shelfvision (iklan POP yang dipasang di rak), Hang Mobile (iklan POP yang dipasang di atap), Cart advertising (iklan POP yang dipasang di trolley), Wire Stand (iklan POP yang dipasang atau disusun sedemikian rupa agar rak tempat produk menjadi indah), Back Wall (iklan POP yang dipasang dengan menggunakan rak tersendiri, biasanya terdapat sample iklan dan lampu neon khusus), Floorvision (iklan POP yang dipasang di lantai). Untuk lebih membantu dalam mengoptimalkan penggunaan iklan POP ini maka perlu dilakukan pengukuran efektivitas masing-masing iklan POP tersebut. Untuk melihat efektivitas iklan POP tersebut, dilakukan pengumpulan data meliputi data tentang demografi responden, perilaku belanja responden, perhatian, penilaian, serta tanggapan responden tentang rnasing-masing iklan POP. Selain itu data­ data fisik iklan POP didapatkan dari PT. Actmedia. Identifikasi iklan POP yang paling efektif menyebutkan bahwa Iklan Shelfcision adalah yang paling efektif dengan efektivitas 25,45%, disusul oleh Wire Stand (20,37%), Back Wall (20,7%), Floorvision (13,03%), Hang Mobile (12,20%), Cart Advertise (8,22%). Setelah mengidentifikasi iklan POP yang paling efektif, maka dilakukan kajian tentang tingkat ergonornisnya menurut 12 responden yang dilakukan secara Focus Group Disscussion (FGD), meliputi gambar, posisi, isi kalimat, bentuk iklan serta warnanya. Berdasarkan alasan yang dikemukakan responden dan didukung dengan dasar teori yang ada maka dapat dijadikan referensi lebih lanjut atau saran untuk perancangan iklan POP. Selain itu secara keseluruhan iklan Shelfvision yang dianggap konsumen paling tidak ergonomis adalah iklan Formula Pasta Gigi (sebanyak 58,3% responden tidak menyukai iklan tersebut) Dalam membuat rancangan iklan yang dianggap paling tidak ergonomis dan paling tidak disukai responden tersebut dilakukan berdasarkan referensi hasil FGD dan teori yang ada. Concept Testing rancangan iklan ternyata menyebutkan rancangan iklan akhir lebih disukai responden dibandingkan dengan iklan awal, baik dari segi warna, isi kalimat, gambar, kontraswarna serta bentuk dan ukuran iklan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa iklan POP cukup efektif dalam rnempengaruhi konsumen pada detik terakhir mereka memutuskan untuk membeli/tidak suatu produk. Efektivitas iklan sangat terkait dengan tingkat keergonomisannya. Iklan semakin ergonomis dan disukai konsumen maka efektivitas iklan tersebut akan semakin tinggi.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 23 Feb 2017 07:49
Last Modified: 23 Feb 2017 07:49
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/28967

Actions (login required)

View Item View Item