Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Integrasi Metode Balanced Scorecard Dan Quality Function Deployment PT X Tandes - Surabaya

S, Trianita Ika Winnyarto (2006) Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Integrasi Metode Balanced Scorecard Dan Quality Function Deployment PT X Tandes - Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_2698_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_2698_Abstrak.pdf

Download (75kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/135155

Abstract

PT "X" merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan komponen mobil yaitu brake lining (kampas rem), dan wiring harness (kabel­ kabel pada mobil), dan yang akan dibahas pada skripsi ini adalah bidang brake lining (kampas rem). Keunggulan daya saing suatu perusahaan tergantung pada kemampuan untuk mengeksploitasi sumber daya berupa aset tak berwujud yang tidak mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan (sistem informasi unidimensional). Untuk mengkonversikan sistem informasi unidimensional menjadi sistem informasi multidimensional dibutuhkan sistem pengukuran kinerja secara menyeluruh dan seimbang, sehingga dapat mengukur nilai kinerja perusahaan di masa yang akan datang secara lebih komprehensif. Metode yang dapat digunakan yaitu Balanced Scorecard (BSC) yang dibagi ke dalam empat perspektif yaitu financial perspective, customer perspective, intemal business process perspective, leaming and growth perspective. Pengukuran kinerja perusahaan diawali dengan menentukan visi, misi, dan strategi perusahaan, di mana perumusan strategi dilakukan dengan mempertimbangkan aspek SWOT perusahaan. Dari strategi utama SWOT tersebut akan dijabarkan ke dalam masing-masing KPI yang dipakai sebagai tolak ukur pengukuran. Selanjutnya, ditentukan bobot dan target untuk masing-masing KPI. Metode yang digunakan untuk pembobotan adalah metode Pairwise Comparison. Secara keseluruhan, pengukuran kinerja perusahaan naik secara bertahap mulai dari periode tahun 2004 dan 2005. Kenaikan pada periode 2004 dan 2005 termasuk dalam kategori kinerja cukup. Penurunan pada kinerja financial perspective periode 2005 tidak mempengaruhi kategori kinerja. Kinerja perusahaan secara keseluruhan pada periode 2005 adalah 2,137 (cukup) dimana skala penilaian yang digunakan antara 1 sampai 3, dengan nilai masing-masing perspektif adalah 1,556 (kurang) untuk financial perspective, 2,481 (cukup) untuk customer perspective,2,225 (cukup) untuk intemal business process perspective,dan 2,172 (cukup) untuk learning and growth perspective. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut dapat juga dilihat kinerja "tolok ukur yang pencapaiannya mempunyai nilai kinerja rendah untuk 2 periode adalah persentase output per material, turun dari periode 2004 dan 2005 adalah persentase Retum On Asset, statis tapi belum mencapai target yaitu persentase Jumlah Keluhan Karyawan, sudah meningkat tapi belum mencapai target adalah persentase Sales Retum. Perbaikan diawali dengan mencari penyebab KPI yang kurang baik dengan menggunakan metode Fault Tree. Analysis. Dari berbagai penyebab yang ada, dicari inisiatif perbaikan (Hows). Namun dari banyak inisiatif perbaikan tersebut dicari inisiatif mana yang merupakan prioritas untuk segera dilakukan. Pencarian prioritas perbaikan menggunakan metode Quality Function Deployment (QID). Penentuan prioritas perbaikan menghasilkan 5 inisiatif perbaikan yang diprioritaskan. Kemudian inisiatif-inisiatif perbaikan tersebut diturunkan pada matrik action plan,yang berisikan langkah-langkah perbaikan dan penentuan bagian yang bertanggung jawab terhadap pelaksanannya.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 27 Feb 2017 07:55
Last Modified: 27 Feb 2017 07:55
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29000

Actions (login required)

View Item View Item