Perbaikan Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Sepatu Di PT. Widyasarana Nusaprima Tangerang

Fransiska, Maria Yasintha (2004) Perbaikan Sistem Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Sepatu Di PT. Widyasarana Nusaprima Tangerang. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_2354_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_2354_Abstrak.pdf

Download (38kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/135550

Abstract

PT. Widyasarana Nusaprima adalah sebuah perusahaan yang memproduksi sepatu Gearbox pria jenis moccasin. Masalah utama yang dimiliki perusahaan saat ini adalah tingginya jumlah dan jenis cacat yang teijadi pada proses produksi sepatu moccasin tersebut, hal ini disebabkan karena perusahaan belum mempunyai metode pengendalian kualitas yang baik. Dengan adanya masalah tersebut diperlukan suatu usaha pengendalian kualitas yang cocok untuk mengendalikan jumlah cacat yang teijadi. Dengan menggunakan alat-alat evaluasi mutu, yaitu diagram Pareto untuk menentukan prioritas proses produksi dan jenis cacat yang akan dikendalikan, peta kontrol untuk melihat apakah proses dalam keadaan terkendali serta pembuatan diagram Ishikawa pada masing-masing jenis cacat untuk mencari faktor-faktor dominan yang menjadi penyebab teijadinya cacat, maka akan dilakukan analisis untuk merancang usulan-usulan perbaikan guna menurunkan prosentase jenis cacat yang tetjadi. Usulan perbaikan yang telah dievaluasi dan disetujui oleh pihak perusahaan, kemudian diimplementasikan selama 2 mi.nggu (12 hari keija). Setelah dilakukan implementasi berdasarkan usulan-usulan perbaikan yang telah disetujui oleh pihak perusahaan, dari analisis hasil menunjukkan adanya penurunan prosentase cacat pada masing-masing jenis cacat. Pada jenis cacat cutting terdapat penurunan cacat sebesar 55,11 %; pada jenis cacat marking terdapat penurunan cacat sebesar 61,80%; pada jenis cacat stitching terd.apat penurunan cacat sebesar 33, 76%; pada jenis cacat handstitching terdapat penurunan cacat sebesar 58,65%; pada jenis cacat lasting terdapat penurunan cacat sebesar 41,83%; dan pada jenis assembling terdapat penurunan cacat sebesar 57,78%. Biaya kualitas awal terdiri dari biaya kegagalan internal dan biaya penilaian dengan total biaya kualitas sebesar Rp 2.576.796,-. Sedangkan untuk biaya kualitas setelah dilakukan perbaikan terdiri dari biaya kegagalan internal, biaya penilaian dan biaya pencegahan dengan total biaya kualitas sebesar Rp 1.644.615,-. Dapat dilihat bahwa setelah dilakukan perbaikan, terdapat penurunan pada total biaya kualitas yaitu sebesar 36, 18%. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil dari implementasi perbaikan yang dilalrukan untuk memperbaiki kualitas proses produksi sepatu dapat dikatakan cukup berhasil, dimana jurnlah unit cacat yang tinggi telah dapat diturunkan. Untuk makin meningkatkan mutu proses produksi dengan menurunkan jurnlah unit cacat yang teijadi, usulan-usulan perbaikan yang belum dilaksanakan karena keterbatasan waktu diharapkan dapat benar-benar direalisasikan oleh pihak perusahaan.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Masyhur 196042
Date Deposited: 03 Mar 2017 11:47
Last Modified: 03 Mar 2017 11:47
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29039

Actions (login required)

View Item View Item