Analisis dan Perancangan Ruang Kursus Sekolah Musik yang Ergonomis di Surabaya Symphony Orchestra (SSO)

Tjahjono, Ellysa (2005) Analisis dan Perancangan Ruang Kursus Sekolah Musik yang Ergonomis di Surabaya Symphony Orchestra (SSO). [Undergraduate thesis]

[thumbnail of TM_2427_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
TM_2427_Abstrak.pdf

Download (58kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/135553

Abstract

Surabaya Symphony Orchestra (SSO) adalah sekolah musik privat yang mengajarkan Violin, Viola, Cello, Hute, Piano, Vocal, dan Teori Musik. Berdasarkan pengamatan selama ini, suhu, sistem pencahayaan, dan tingkat kebisingan menjadi faktor utama dalam belajar musik. Oleh karena itu untuk membantu menambah konsentrai belajar, maka dilakukan pengamatan mengenai suhu, sistem pencahayaan, dan tingkat kebisingan dengan memperhatikan aspek kenyamanan, yang merupakan syarat untuk mendasari proses perancangan ruang musik. Dari pengamatan, wawancara, pengukuran serta penyebaran kuesioner yang telah dilakukan pada sekolah musik Surabaya Symphony Orchestra (SSO) dapat diketahui adanya kondisi yang tidak ergonomis, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi para murid les yaitu suhu yang terlalu dingin dan arah AC yang langsung mengenai tubuh para murid les, cahaya lampu yang dirasa kurang terang, dan adanya suara yang bising. Dilakukan penyebaran kuesioner guna memperjelas masalah tersebut. Dari data tersebut dapat dirancang suhu yang nyaman, sistem pencahayaan yang ergonomis dan tingkat kebisingan yang telah direkomendasikan, kemudian diimplementasikan kem bali pada murid les. Berdasarkan hasil dari kuesioner serta wawancara didapatkan sebanyak 16,13% (20 dari 124 murid) yang merasa tidak nyaman dengan sistem pencahayaan yang ada. Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan intensitas penerangan pada ruang kelas 3 dimana sebelum implementasi intensitas penerangannya adalah 95 lux dan mengalami peningkatan menjadi 245 lux ( 1 lampu 2xTL) setelah implementasi dan dari hasil kuesioner akhir terjadi penurunan terhadap tingkat ketidaknyamanan sistem pencahayaan pada ruang kelas 3, yaitu dari 16,13% (20 dari 124 murid) menjadi 4,84% (6 dari 124 murid). Untuk tingkat kebisingan, awalnya ada 23,39% (29 dari 124 murid) yang merasa tidak nyaman dengan tingkat kebisingan yang ada, namun setelah dilakukan implementasi dengan memasang bahan peredam yang tepat , terjadi penurunan terhadap tingkat kebisingan yaitu menjadi 1,61% (2 dari 124 murid). Untuk suhu, awalnya ada 20,16% (25 dari 124 murid) yang merasa tidak nyaman dengan kondisi sekarang, namun setelah dilakukan perbaikan, suhu ruangan menjadi 27°C dan dari hasil kuesioner akhir semua murid merasa nyaman dengan suhu 27 °C ( I 00%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya peningkatan intensitas penerangan, pemasangan peredam yang tepat, dan suhu yang nyaman dapat meningkatkan tingkat kenyamanan para murid les sehingga para murid dapat belajar musik dengan lebih baik. Dari hasil kuesioner juga diketahui para murid les menginginkan bahwa di da1am ruang musik dipasang foto pemain musik terkenal dan memasukan tanaman hijau ke dalam kelas.• Perbaikan ini hanya sebatas usulan saja namun dengan dilakukannya perbaikan ini akan menciptakan kondisi yang lebih nyaman bagi murid les.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 29 Mar 2017 07:16
Last Modified: 29 Mar 2017 07:16
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29366

Actions (login required)

View Item View Item