Perbedaan Kematangan Sosial Anak Usia Prasekolah Sebelum dan Sesudah mendapat Pelatihan Program Otonomi

Sinata, Lenna (2003) Perbedaan Kematangan Sosial Anak Usia Prasekolah Sebelum dan Sesudah mendapat Pelatihan Program Otonomi. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of P_342_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
P_342_Abstrak.pdf

Download (49kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/143354

Abstract

Kematangan sosial merupakan suatu tahap perkembangan individu untuk menjadi mandiri secara sosial sesuai dengan tahapan perkembangan yang dilaluinya. Kematangan sosial yang dicapai masing-masing anak berbeda. Hal ini selain dipengaruhi oleh faktor dalam diri anak, misalnya usia kronologis, intelegensi dan jenis kelamin juga dipengaruhi oleh faktor di luar diri anak (faktor lingkungan). Artinya, kematangan sosial anak juga dapat ditingkatkan dengan pengaruh dari lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian pelatihan Program Otonomi. Pelatihan Program Otonomi menggunakan teori pendekatan perilaku (Behavior Approach) yang merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk membentuk suatu perilaku yang diharapkan melalui proses belajar sehingga anak dapat mencapai perilaku yang diharapkan dengan cara modeling. Selain itu, pelatihan Program Otonomi juga dilakukan dengan metode bermain. Dengan bermain, anak mendapatkan macam -macam pengalaman yang menyenangkan, sambil menggiatkan usaha belajar dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan (Gunarsa, 1988) Untuk mencapai tujuan penelitian guna mengetahui apakah ada perbedaan kematangan sosial sebelum dan sesudah mendapatkan pelatihan program otonomi pada anak-anak usia prasekolah ini menggunakan metode tes, metode angket, wawancara, observasi dan dianalisis dengan teknik statistik t-tes. Subyek penelitian adalah anak usia pra sekolah di TK Santa Maria Surabaya. Data kematangan sosial anak yang mengalami hambatan kematangan sosial diperoleh melalui tes VSMS Doll (1965) dan observasi secara langsung serta dilengkapi dengan keterangan dari guru wali kelas dan orang tua. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kematangan sosial antara sebelum mendapatkan pelatihan dan sesudah mendapat pelatihan Program Otonomi ( t = 16, 089, p < 0,05) pada peserta pelatihan. Pelatihan Program Otonomi yang diberikan kepada anak secara terus-menerus (rutin) dalam suatu kurun waktu tertentu terbukti mampu meningkatkan aspek kematangan sosial anak, dalam hal ini kemampuan yang berkaitan dengan Se(fHelp Dressinf{ (SHD), Se(f Help General (SHG), Occupation (0) dan Socialization (S). Mengacu pada hasil penelitian tersebut, maka disarankan kepada orang tua untuk melatih anak mandiri sejak kecil dan memberikan batasan pada pengasuh dalam hal melayani anak. Orang tua maupun pihak sekolah juga dapat menerapkan pelatihan atau pembiasaan yang rutin bagi anak untuk meningkatkan kematangan sosialnya.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 10 Apr 2017 07:55
Last Modified: 10 Apr 2017 07:55
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29529

Actions (login required)

View Item View Item