Pengaruh musik klasik terhadap emosi bayi yang kehadirannya tidak diharapkan oleh orangtuanya

Octora, Nelly (2003) Pengaruh musik klasik terhadap emosi bayi yang kehadirannya tidak diharapkan oleh orangtuanya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of P_353_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
P_353_Abstrak.pdf

Download (68kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/143420

Abstract

Perkembangan emosi bayi yang kehadirannya tidak diharapkan dan tinggal di yayasan/panti asuhan cenderung negatif. Hal ini tampak pada perilaku bayi, antara lain: sukar minum karena bayi sulit sekali menghisap, gangguan pencernaan, bayi menderita kolik, rewel sering menangis, memiliki gangguan tidur/sulit tidur, kebutuhan luar biasa untuk dipeluk. Menurut Campbell (2001), musik klasik selain dapat menghibur bayi, juga dapat membuat bayi tenang, senang, dan nyaman. Rasa senang dan kenyamanan itu melahirkan relaksasi seluruh tubuh. Ketika merasa relaks, metabolisme tubuh berfungsi maksimal, seperti tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan lebih teratur dan stabil. Menurut Standley dan Schwartz (Salampessy, 2003), musik klasik dapat membius para bayi sehingga mereka makan dan lebih banyak tenang serta tumbuh lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian musik klasik dapat mempengaruhi emosi bayi yang kehadirannya tidak diharapkan oleh orangtuanya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain matching two group pretest-posttest design. Subjek penelitian ini adalah bayi yang terlahir normal, yang berusia antara 2 minggu - 4 bulan, baik laki-laki maupun perempuan, yang tinggal di Pondok Hayat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan teknik MannWhitney U dan Wilcoxon Signed Ranks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan emosi antara bayi-bayi yang diperdengarkan musik klasik dengan yang tidak diperdengarkan musik klasik. Hal ini dapat dilihat dari indikator emosi bayi, yaitu denyut jantung [Z = -0.145; P(0.885) > 0.05], tarikan napas [Z = -1.443; P(0.149) > 0.05], pola tangis [Z = -1.155; P(0.248) > 0.05], pola minum [Z = -0.289; P(0.773) > 0.05], pola tidur [Z""' -1.732; P(0.083) > 0.05], dan berat badan [Z = -1.443; P(0.149) > 0.05]. Artinya musik klasik tidak berpengaruh terhadap emosi bayi yang kehadirannya tidak diharapkan oleh orangtuanya. Ketidak efektifan pengaruh musik klasik terhadap masing-masing indikator emosi tersebut disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar kendali peneliti yang dialami masing-masing subjek, seperti kasih sayang dan rangsangan, serta kondisi kesehatan bayi. Meskipun demikian, jika diamati lebih lanjut dari grafik masing-masing subjek, dapat diketahui adanya kecenderungan emosi yang lebih baik dan lebih stabil pada bayi yang diperdengarkan musik klasik dibandingkan dengan yang tidak diperdengarkan musik klasik. Oleh karena itu, hendaknya selain kasih sayang dan tubuh yang sehat, sejak dini bayi diberikan musik klasik supaya lebih nyaman dan tenang.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 10 Apr 2017 08:01
Last Modified: 10 Apr 2017 08:01
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29530

Actions (login required)

View Item View Item