Kusuma, Vivi Chandra (2002) Perbedaan Komprehensi Bahasa Inggris Antara Anak Dwibahasawan dan Multibahasawan. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
P_321_Abstrak.pdf Download (84kB) | Preview |
Abstract
Pada umumnya seorang anak di Indonesia yang mempelajari bahasa Tnggris akan menjadi dwibahasawan atau multibahasawan karena sebelumnya telah berbicara dengan bahasa Indonesia dan bahasa lainnya seperti bahasa Jawa dan bahasa Mandarin. Menjadi seorang dwibahasawan memiliki banyak keuntungan positif dibandingkan ekabahasawan. Beberapa penelitian telah menunjukk.an bahwa menjadi multibahasawan memiliki kelebihan dibandingkan dwibahasawan dalam mempelajari suatu bahasa yang barn. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perbedaan komprehensi bahasa Inggris antara anak dwibahasawan (Indonesia dan Jawa) dengan multibahasawan (Indonesia, Jawa, dan Mandarin) dengan mengontrol inteligensi. Subyek penelitian ini beijumlah 34 orang dan merupakan anak-anak dwibahasawan dan multibahasawan yang berusia 11 tahun dan duduk di kelas V SD Kristen Petra 7 Surabaya. Data-data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan angket, wawancara, tes CFIT, dan tes pemahaman bahasa lnggris. Sedangkan analisis data dilakukan menggunakan teknik anakova rambang lugas dengan satu kovariabel. Dari basil analisis data diketahui tidak ada perbedaan komprehensi bahasa Tnggris antara anak dwibahasawan dan multibahasawan [F = 1,502 dengan nilai p (0,230) > 0,05)]. Selain itu, juga diketahui bahwa inteligensi tidak mempengaruhi kemampuan komprehensi bahasa anak [F = 0,936 dengan p (0,341) > 0,05]. Tetapi secara deskriptif, anak dwibahasawan memiliki komprehensi bahasa Inggris yang lebih baik. Hubungan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang lebih dekat dengan bahasa Inggris dibandingkan bahasa Mandarin menyebabkan secara deskriptif anak dwibahasawan memiliki komprehensi bahasa Inggris yang lebih baik. Kurangnya kemampuan anak dalam menggunakan bahasa Mandarin untuk berbicara menghambat pemerolehan bahasa yang barn. Faktor lain yang turut berperan dalam perkembangan komprehensi bahasa anak adalah jenis kelamin, jenis keluarga, tingkat pendidikan orang tua, dan tingkat self-efficacy anak terhadap pelajaran bahasa lnggris. Oleh karena itu, kepada orang tua yang memiliki bahasa yang berbeda dengan bahasa di sekolah disarankan untuk menggunakan bahasa yang berbeda tersebut untuk berkomunikasi dengan anak sehingga anak mampu meng!:,'Uilakan bahasa yang berbeda tersebut dengan baik. Kepada SD Kr. Petra 7 disarankan agar memberikan kesempatan kepada anak untuk lebih aktif menggunakan bahasa lnggris dan untuk membangun self efficafy anak terhadap pelajaran bahasa Inggris.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 19 Apr 2017 07:36 |
Last Modified: | 19 Apr 2017 07:36 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29623 |
Actions (login required)
View Item |