Deskripsi Perilaku Ibu Dalam Periode Empty Nest Berdasarkan Teori Psikososial

Sutrisno, Winnie (2004) Deskripsi Perilaku Ibu Dalam Periode Empty Nest Berdasarkan Teori Psikososial. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of S_129_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
S_129_Abstrak.pdf

Download (62kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/139695

Abstract

Setiap proses peralihan selalu ditandai dengan perubahan-perubahan tertentu pada diri manusia, begitu pula dengan usia dewasa madya. Menurut Cavan (dalam Krisnanda, 1995: 2), dari beberapa perubahan yang terjadi pada individu usia dewasa madya, perubahan yang paling besar terjadi ketika anak­ anak mulai meninggalkan ayah dan ibunya sebagai unit keluarga. Bee (1994: 396) menyebut masa ini sebagai periode empty nest. Ketika anak mulai meninggalkan rumah, peran ibu akan cenderung berkurang bahkan menjadi hilang. Kenyataan ini dapat menimbulkan konflik tersendiri bagi ibu. Menurut Erikson (dalam Papalia et. al., 2001: 597), setiap individu yang mulai masuk ke tahap perkembangan yang barn akan mengalami krisis psikososial. Krisis yang timbul pada tahap perkembangan dewasa madya adalah generativity vs stagnation. Dalam waktu yang bersamaan, ibu yang kehilangan peran juga mengalami krisis psikososial. Sesuai dengan uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengungkap perilaku ibu usia dewasa madya dalam menghadapi periode empty nest. Generativity merupakan salah satu krisis yang terjadi pada usia dewasa madya, dengan ciri-ciri: kreatif, memiliki perilaku bam yang positif sehingga dapat melakukan banyak hal yang berguna, dan memiliki perhatian terhadap lingkungan disekitarnya yang diwujudkan dalam bentuk peduli terhadap generasi muda. Stagnation merupakan salah satu krisis yang terjadi pada usia dewasa madya, dengan ciri-ciri: merasa tidak memiliki prestasi yang tidak dapat dibanggakan, merasa tidak berharga, merasa ragu-ragu terhadap masa depan, dan memiliki self esteem yang rendah. Informan penelitian ini berjumlah enam orang dengan kriteria sebagai berikut: usia 40-60 tahun, selama periode dewasa awal tidak bekerja, saat ini tidak tinggal serumah dengan anak-anak, dan berdomisili di Semarang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptifkualitatif Hasil analisis data menunjukkan bahwa informan satu, tiga, empat, dan enam menjalankan peran tradisional dan menerima peran tersebut. Penerimaan atas peran tersebut membuat ibu dalam masa periode empty nest cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan situasi yang barn. Kesesuaian peran yang terjadi menimbulkan kepuasan tersendiri bagi ibu, sehingga dalam periode empty nest dapat memunculkan perilaku barn yang positif Informan dua dan lima memiliki harapan bahwa suami dapat ikut serta dalam pengurusan rumah dan anak, namun suami tidak sependapat. Perbedaan tersebut membuat ibu lebih mendekatkan diri dengan anak, sehingga ketika anak meninggalkan rumah, ibu mengalami kesulitan dalam penyesuaian dan penerimaan diri. Akibatnya, orientasi perhatian cenderung berpusat pada keluarga dan dirinya sendiri. Pada penelitian ini, budaya memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menentukan peran. Adanya pembagian­ pembagian peran secara tradisional menyebabkan komunikasi antara suami-istri menjadi terbatas- terlebih ketika anak-anak meninggalkan rumah.

Item Type: Undergraduate thesis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 21 Apr 2017 03:24
Last Modified: 21 Apr 2017 03:24
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29663

Actions (login required)

View Item View Item