Hasibuan, Asta Novita (1997) Hubungan Antara Frekuensi Menonton Televisi Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Kemala Bhayangkari I Surabaya. [Undergraduate thesis]
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya panggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peran panting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, . sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar dalam diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah frekuensi menonton televisi yang akhir - akhir ini banyak dikhawatirkan oleh para orang tua dan pendidik sebagai akibat dari semakin majunya dunia partetevisian. Media televisi memiliki daya tarik yang sangat kuat sehingga mampu menyajikan informasi dan hiburan dengan cara yang mengairahkan dan hidup sehingga buku pelajaran hampir tidak dapat menyainginya untuk menarik minat anak, sehingga anak tidak jarang menganggap buku dan pelajaran sekolah membosankan sehingga anak menjadi malas belajar dan bersikap pasif. Dengan banyaknya acara yang tersedia sekarang ini, tampaknya televisi berhasil menyita waktu sebagian orang sehingga dapat mempangaruhi aktivitas lain yang lebih panting seperti belajar. Penelitian ini bersifat korelasional dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara frekuensi menonton televisi terhadap motivasi belajar. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SO Kemala Bhayangkari I Surabaya yang pengambilan sampelnya dilakukan dengan skala terbuka· frekuensi menonton televisi dan skala motivasi belajar, sedangkan teknik, analisis data yang digunakan adalah Korelasi Moment Tangkar dari Pearson. Dari 75 subyek penelitian yang memenuhi syarat diperoleh data internal mengenai hubungan antara frekuensi menonton televisi dengan motivasi belajar dan setelah diuji linieritasnya temyata hubungannya kuadratik dengan hasil F = 4,863 dan p = 0,029. Besamya korelasi kuadratik adalah rxy =- 0,712 dengan p = 0,000, berarti korelasi kuadratiknya sangat signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa apabila frekuensi menonton televisi berkurang dari sekitar 18,5 jam per minggu, maka motivasi belajar meningkat, tetapi bila frekuensi menonton televisi lebih dari sekitar 18,5 jam per minggu, maka motivasi belajar menurun.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Sugiarto |
Date Deposited: | 12 Feb 2013 01:51 |
Last Modified: | 28 Sep 2020 12:52 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/2969 |
Actions (login required)
View Item |