Roosalien, Vetty Elmira (2005) Perbedaan Stresor Ditinjau dari Jabatan dan Divisi Kerja. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
IN_699_Abstrak.pdf Download (49kB) | Preview |
Abstract
Setiap perusahaan selalu ingin mendapatkan hasil yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari kinerja karyawan yang ada di perusahaan. Adanya tuntutan-tuntutan dalarn pekerjaan yang harus dipenuhi karyawan akan mempengaruhi karyawan dalam mengerjakan tugas. Apabila karyawan tidak dapat memenuhi tuntutan perusahaan atau mengalarni harnbatan dalarn mengerjakan tugas-tugas yang diberikan perusahaan maka karyawan akan mengalarni stres kerja. Apabila perusahaan ingin mengatasi stres kerja perlu diketahui terlebih dahulu surnber-surnber stres atau stresor yang dialarni karyawan. Stres kerja akan lebih mudah dipaharni dalarn konteks individu sebagai seorang karyawan, yaitu posisi seseorang dalarn perusahaan, tempat karyawan bekerja dalarn suatu divisi kerja sebagai karakteristik yang digunakan dalarn proses seleksi personal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana karakteristik jabatan dan divisi kerja akan membedakan stresor pada karyawan. Populasi dalarn penelitian ini adalah karyawan kantor pusat PT (PERSERO) Pelabuhan Indonesia III Surabaya, sedangkan sarnpelnya adalah karyawan dengan jabatan manajer dan staf yang bekerja pada 4 divisi kerja yaitu divisi Personalia dan Umurn, Pemasaran dan Pengembangan Usaha, Operasi serta Keuangan yang berjurnlah 65 orang menggunakan stratified random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Anava Faktorial. Angket yang digunakan merupakan adaptasi Stress Diagnostic Survey dari Matteson dan Ivancevich yang terdiri dari 16 aspek stresor. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan stresor ditinjau dari jabatan (F=7.389; p (0.009)<0.05), ini berarti hipotesis I dalarn penelitian ini diterima, untuk perbedaan stresor ditinjau dari divisi kerja hasil analisis menunjukkan ada perbedaan stresor ditinjau dari divisi kerja (F=7.031; p (0.000)<0.05). Ini berarti hipotesis II dalarn penelitian ini diterima Manajer merasakan stresor lebih besar dibandingkan staf ini terkait dengan tugas maupun tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang manajer lebih besar dibandingkan staf. Manajer juga harus dapat membantu bawahan untuk mengerjakan tugas-tugas baru, bagaimana cara bekerja sarna ataupun bagaimana aturan-aturan perusahaan dapat dikerjakan. Karyawan divisi operasi merasakan stresor paling tinggi dan berbeda dengan divisi kerja yang lain karena pada divisi ini tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh karyawannya lebih berat secara fisik maupun ditinjau dari keselarnatan yang hams ditanggung. Jadi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stresor tertinggi dialarni karyawan pada level manajer yang bekerja di divisi Operasi.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 25 Apr 2017 10:15 |
Last Modified: | 25 Apr 2017 10:15 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29695 |
Actions (login required)
View Item |