Motif dan Konflik pada Laki-Laki Berpoligami

Dharmayanty, Indah Masanty (2005) Motif dan Konflik pada Laki-Laki Berpoligami. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of K_411_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
K_411_Abstrak.pdf

Download (61kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/148147

Abstract

Menikah adalah salah satu usaha yang dilakukan sebagian besar manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis, seksual maupun kebutuhan psikologisnya (Saxton,1986 : 235). Dalam perkawinan ada dna bentuk kategori dasar yakni monogami (satu istri dengan satu suami) dan poligami yang terdiri dari polyandry (dua atau lebih suami dengan satu istri), polygyny (dua atau lebih istri dengan satu suami) dan group marriage (dua atau lebih pasangan hidup bersama dalam sebuah perkawinan). Meskipun Pemerintah mempersulit dan mempersempit poligami dalam praktiknya cukup banyak laki-laki Indonesia yang melakukan poligami baik secara sah di Pengadilan maupun hanya kawin agama saja atau siri. Di dalam berpoligami masing-masing individu memiliki banyak motif, baik yang ditimbulkan oleh faktor luar maupun dari dalam individu. Pernikahan poligami tidaklah mudah, karena mulai dari memutuskan untuk berpoligami sampai perjalanan kehidupannya mereka mengalami konflik, baik konflik interpersonal maupun intrapersonal. Penelitian ini melibatkan 3 responden laki-laki yang memiliki istri lebih dari satu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-studi kasus dengan teknik wawancara mendalam. Wawancara dilakukan secara terpisah dan dijadwalkan sesuai dengan kegiatan masing-masing responden. Metode analisis data mengacu pada analisis isi tematik, yang dimulai dengan wawancara kemudian memunculkan tema-tema, kategori-kategori dan pola hubungan diantara kategori-kategori tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif responden menikah lagi adalah mencapai pemuasan dan kebahagiaan pribadi karena responden tidak puas dengan kehidupannya, lari dari masalah rumah tangga yang dihadapinya dengan mencari tempat yang baru dan karena kekuatan ekonomi serta sikap otoriter laki-laki. Keputusan untuk menikah lagi mendapatkan protes baik dari keluarga,istri dan anak, karena tidak setuju dengan poligami. Pertentangan tujuan itu menjadi konflik tersendiri bagi responden baik bersifat interpersonal maupun intrapersonal, konflik itu timbul tidak hanya pada saat memutuskan untuk berpoligami saja melainkan pada saat setelah berpoligami. Pada saat memutuskan poligami konflik interpersonal timbul karena adanya perbedaan pendapat dan tujuan antara suami, keluarga, istri dan anak. Konflik intrapersonalnya dikarenakan dihadapkan pada dua pilihan atau dua situasi yang tidak mengenakan. Konflik interpersonal setelah atau selama berpoligami dikarenakan ketidakmampuan responden untuk me-manage para istri sehingga istri tidak bisa saling mengerti, memahami dan menerima.

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Motif, Konflik, Poligami.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 16 May 2017 07:25
Last Modified: 16 May 2017 07:25
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29861

Actions (login required)

View Item View Item