Yuswanto, Antonius Sony (2007) Risiko yang Terbayar: Studi Kasus tentang Nero, Seorang Mantan Pembalap Jalanan di Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
S_179_Abstrak.pdf Download (77kB) | Preview |
Abstract
Balap liar atau balap jalanan merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh sebagian kaum muda di Indonesia, bahkan dunia. Masyarakat punya bermacam penilaian. Ada yang menolak, mengkritik, dan menerimanya. Mereka berada di satu posisi tergantung dari kebutuhan dan kepentingan. Tapi secara keseluruhan, balap jalanan merupakan suatu masalah sosial. Negara (polisi) menganggap komunitas pembalap jalanan adalah virus yang harus dimusnahkan. lni tidak adil. Kita harus mengetahui apa alasan mereka balap di jalan urn urn. Riset ini bertipe studi kasus dengan informan bemama Nero. Ia adalah mantan pembalap jalanan di Surabaya tahun '90-an. Awalnya ia hanya anak biasa yang tertarik pada aksi pembalap jalanan di atas motomya. Keadaan berubah ketika ia mengenal komunitas bengkel tempat kakaknya bemaung. Setelah begum pada joki andalan bengkel, ia bermetamorfosis menjadi seorang pembalap untuk menggantikan posisi seniomya. Ada beberapa permasalahan berkenaan dengan Nero. Pertama, bagaimana potret kepribadiannya. Kedua, bagaimana proses transformasi Nero hingga menjadi pembalap jalanan, juga alasannya terjun ke dunia balap jalanan. Dan ketiga, bagaimana ia memaknai dunia yang digelutinya. Sumber data dalam penelitian ini adalah wawancara dan artikel (surat kabar, majalah, novel, cerpen, dan internet). Data yang didapat, dianalisa dan dikelompokkan berdasarkan topik permasalahan. Setelah melakukan penggalian data dan menerapkan strategi penelitian tersebut, saya mendapatkan hasil riset sebagai berikut: Pertama, sikap Nero yang bisa halus atau kasar. Nero mengeluarkan sikap ini tergantung dari kebutuhan atau keadaan. Ia halus di depan orangtua untuk memuaskan kedua orangtuanya. Ia kasar ketika ada orang yang mengganggu atau melecehkan dirinya atau simbol sakral (orangtua). Kedua, transformasi Nero dipengaruhi oleh lingkungan dan interaksinya dengan suatu komunitas. Selain itu, ada kebutuhan-kebutuhan yang manusiawi dari dalam diri Nero. Kebutuhan ini meliputi: exhibition, aktualisasi diri, recognition, rekreasi, dan autonomy. Ketiga, pemaknaan Nero pada dunia balap jalanan sudah sampai pada tahap peak experience. Ada kesenangan yang didapatnya ketika ia melaju dengan kecepatan tinggi. Nero memenuhi kebutuhannya dengan cara yang, menurut pandangan umum, berbahaya dan berisiko tinggi. Tapi Nero menganggap risiko yang dihadapinya adalah sesuatu yang biasa, karena setiap kegiatan pasti ada risikonya. Nero menganggap risiko yang dihadapinya sebanding dengan apa yang didapatkannya.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
Depositing User: | Masyhur 196042 |
Date Deposited: | 19 May 2017 11:52 |
Last Modified: | 19 May 2017 11:52 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29917 |
Actions (login required)
View Item |