Santoso, Hengky (2005) Perancangan Sistem Pengukuran Performansi Logistik di PT. Pring Mas Surabaya. [Undergraduate thesis]
Preview |
PDF
TM_2444_Abstrak.pdf Download (66kB) | Preview |
Abstract
Era globalisasi membuat persaingan yang ada khususnya di industri pembuatan minyak kelapa menjadi semakin ketat. Perkembangan teknologi yang ada membuat perusahaan lain menjadi pesaing yang tangguh bagi PT. Pring Mas. Persaingan yang ketat ini membuat PT. Pring Mas harus menetapkan strategi yang tepat untuk dapat bertahan terus dalam persaingan, bahkan untuk memenangkannya. Oleh karena itu perusahaan perlu dilakukan suatu perancangan pengukuran kinerja secara•keseluruhan. Pengukuran performansi logistik menggunakan konsep Balanced Scorecard diawali dengan mengetahui visi, misi, dan strategi perusahaan. Penentuan strategi perusahaan mempertimbangkan analisis SWOT. Dari strategi utama tersebut akan dijabarkan ke dalam strategi dalam tiap kriteria komponen logistik. Performansi logistik terdiri dari komponen inbound logistics perspective yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perusahaan dalam upaya pengadaan bahan baku, warehousing berhubungan dengan penyimpanan kopra sebagai bahan baku utama, material flow management berkaitan dengan proses produksi, transportation perspective berkaitan dengan pengiriman produk jadi ke konsumen, marketing perspective berhubungan dengan pemasaran produk, customer service perspective berkaitan dengan pelayanan kepada konsumen dan financial berhubungan dengan uang. Untuk mendukung analisis perbaikan pada inbound logistics perspective, diukur kinerja supplier dalam komponen supply management, yang bertugas sebagai pemasok bahan baku kepada perusahaan. Dari kriteria dan komponen tersebut, kemudian ditentukan target dan bobot untuk masing-masing kriteria dan komponen menggunakan metode pairwise comparison. Performansi logistik perusahaan pada periode I mencapai angka 2.798 kemudian meningkat pada periode II mencapai angka tertinggi yaitu 2.858, menurun pada periode III menjadi 2.705, pada periode IV mengalami peningkatan lagi menjadi 2.755. Skala yang digunakan yaitu l,OO total hasil pengukuran<l,68 berarti kinerja perusahaan kurang baik; 1,68 Stotal hasil pengukuran<2,34 berarti kinerja perusahaan cukup baik; 2,34 total hasil pengukuran 9,00 berarti kinerja perusahaan baik. Secara umum performansi logistik di PT Pring Mas masih tergolong baik. Dari hasil pengukuran performansi logistik diketahui kriteria-kriteria yang menyebabkan kinerja perusahaan jelek dan perlu diperbaiki. Yang menjadi prioritas adalah persentase jumlah pengiriman bahan baku dengan kualitas baik.. Dengan metode Quality Function Deployment dan dibantu oleh Ishikawa diagram, dapat ditentukan inisiatif perbaikan yang paling berpengaruh pada kriteria-kriteria tersebut dengan membuat House of Quality yaitu matriks inisiatif. Inisiatif yang paling berpengaruh adalah membuat daftar kualitas bahan baku, membuat data setelan mesin, memperhatikan jadwal pengiriman produk jadi, dan meningkatkan koordinasi bagian pembelian dan pemasaran. Bagian yang paling berpengaruh terhadap inisiatif perbaikan adalah bagian pembelian dan produksi. Pada matriks action plan berisikan action plan dari tiap inisiatif dan bagian/staff yang terkait pada pelaksanaannya.
Item Type: | Undergraduate thesis |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering |
Depositing User: | Eko Wahyudi 197013 |
Date Deposited: | 27 May 2017 03:42 |
Last Modified: | 27 May 2017 03:42 |
URI: | http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29990 |
Actions (login required)
View Item |