TINJAUAN KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DAN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA NOSOKOMIAL YANG MENJALANI RAWAT INAP DI RSK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA PADA TAHUN 2006

Herawati, Fauna (2008) TINJAUAN KUANTITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DAN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA NOSOKOMIAL YANG MENJALANI RAWAT INAP DI RSK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA PADA TAHUN 2006. Masters thesis, Universitas Surabaya.

[thumbnail of Herawati_Thesis_2006.pdf]
Preview
PDF
Herawati_Thesis_2006.pdf

Download (839kB) | Preview

Abstract

Kejadian resistensi antimikroba, khususnya antimikroba pilihan pertama, semakin meningkat. Bahkan di beberapa instansi, kejadian resistensi antimikroba terhadap antimikroba pilihan kedua maupun ketiga juga meningkat. Kejadian resistensi antimikroba akan berdampak pada peningkatan biaya kesehatan karena harga antimikroba pilihan kedua atau ketiga lebih mahal daripada antimikroba pilihan pertama Tujuan penelitian : (i) deskripsi kuantitas pemakaian antibiotik yang dinyatakan dalam satuan DDD per 100 bed days di RSK St. Vincentius a Paulo Surabaya pada tahun 2006, serta (ii) mengkaji rasionalitas pemakaian antimikroba pada penderita pneumonia nosokomial yang menjalani rawat inap di RSK St. Vincentius a Paulo, Surabaya pada tahun 2006. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif retrospektif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Perhitungan DDD per 100 bed-days dilakukan dengan menggunakan ABC calc, yaitu suatu alat perhitungan sederhana (Microsoft Excel®) yang direkomendasikan WHO untuk menghitung konsumsi obat. Rasionalitas pemakaian antimikroba disampaikan dalam persentase kategori Gyssen yang telah dimodifikasi. Hasil perhitungan konsumsi antibiotik di RSK St. Vincentius a Paulo Surabaya pada tahun 2006 adalah 80,2 DDD per 100 bed days. Persentase golongan antibiotik yang banyak digunakan di RSK St. Vincentius a Paulo, Surabaya pada tahun 2006 adalah antibiotik golongan sefalosporin dan karbapenem (33,2%), penisilin (28,1%), dan kuinolon (19%). Persentase ketidaktepatan pemakaian antibiotik berdasarkan kategori Gyssen adalah sebagai berikut : (i) 45,7% pemilihan jenis antibiotik tidak tepat (kategori IV), (ii) 40% waktu pemberian antibiotik terlalu singkat (kategori IIIb), (iii) 85,7% penentuan dosis antibiotik yang diberikan tidak tepat (kategori IIa), (iv) 60% penentuan interval pemberian antibiotik tidak tepat (kategori IIb), 0% rute pemberian antibiotik tidak tepat (kategori IIc), dan (v) 11,4% yang pemakaian antibiotiknya tepat (kategori I).

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: DDD per 100 bed days, pneumonia nosokomial, kategori Gyssen
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Faculty of Pharmacy > Department of Pharmacy
Depositing User: Eko Setiawan 194014
Date Deposited: 29 May 2017 05:20
Last Modified: 29 May 2017 05:20
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/29999

Actions (login required)

View Item View Item