Sisi Gelap Keindahan Musik : Kajian Terhadap Anggota Komunitas Grunge di Surabaya

Anoraga, Bretyapati (2008) Sisi Gelap Keindahan Musik : Kajian Terhadap Anggota Komunitas Grunge di Surabaya. [Undergraduate thesis]

[thumbnail of S_199_Abstrak.pdf]
Preview
PDF
S_199_Abstrak.pdf

Download (51kB) | Preview
Official URL / DOI: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/133958

Abstract

Musik grunge mulai dikenal ketika muncul sebuah band yang bernama Nirvana yang mampu menggemparkan musik dunia dengan hits singlesnya "smell like teen spirit". Para remaja Indonesia pun tidak luput dari demam Nirvana, dandanan ala Kurt Cobain pun mulai banyak ditiru. Selain itu mulai muncul komunitas-komunitas grunge di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal yang menarik disini adalah kenapa musik grunge yang dibawakan Nirvana begitu digemari para remaja, padahal hampir keseluruhan tema yang diangkat adalah tentang keterpurukan, keterasingan dan kehampaan. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif, di mana saya ingin mengungkap pemaknaan anggota komunitas grunge di Surabaya terhadap lagu­ lagu Nirvana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi agar mengetahui peran sentral budaya dalam memahami cara hidup komunitas yang sedang diteliti. Ada beberapa permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana penghayatan penggemar musik grunge di Surabaya terhadap lagu-lagu yang dibawakan oleh Nirvana. Kedua, Apa dampak lagu-lagu depresif tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dan ketiga, Apa motivasi para penggemar musik grunge tersebut untuk masuk ke dalam komunitas penggemar musik grunge di Surabaya. Saya memilih ketiga informan berdasarkan lamanya mereka bergabung di dalam komunitas. Setelah melakukan pengambilan data kemudian melakukan penggalian data dan menerapkan strategi penelitian, saya mendapatkan hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, ternyata musik yang dimainkan oleh Nirvana telah memberi pengaruh yang cukup besar dalam membuat para informan mempunyai sudut pandang yang berbeda tentang kehidupan mereka masing-masing. Kedua, terdapat perbedaan antara para informan, kedua informan mengaku bahwa musik Nirvana mampu mempresentasikan kehidupan mereka, sedangkan satu informan lagi mengaku musik Nirvana hanya sebagai sarana untuk dapat mengekspresikan dirinya. Ketiga, Mereka sama-sama merasa ada semacam tekanan dari lingkungan rumahnya hingga membuat mereka merasa harus melakukan sesuatu, dan mereka baru dapat melakukan itu setelah mengenal Nirvana dan bertemu dengan anak­ anak yang juga penggemar Nirvana dan terbentuklah komunitas SGC

Item Type: Undergraduate thesis
Uncontrolled Keywords: Grunge, Komunitas, depresi
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions: Faculty of Psychology > Department of Psychology
Depositing User: Eko Wahyudi 197013
Date Deposited: 16 Jun 2017 06:20
Last Modified: 16 Jun 2017 06:20
URI: http://repository.ubaya.ac.id/id/eprint/30119

Actions (login required)

View Item View Item